Abstrak
Faktor dasar penyebab adanya kecelakaan kerja adalah tindakan yang tidak aman (unsafe action ) dan kondisi yang tidak aman (unsafe condition ) yang merupakan faktor tidak langsung penyebab kecelakaan kerja. 87% Kecelakaan yang diakibatkan oleh unsafe action (tindakan yang tidak aman). Dalam opersionalnya bentuk (unsafe action) yaitu ditunjukan dengan tidak menggunakan APD secara lengkap, seperti melepas baju di saat beraktifitas, tidak menggunkan sarung tangan yang tidak sesuai dengan peruntukanya, menaruh peralatan bekerja tidak sesuai dan hal itu di lengkapi dengan kondisi lingkungan yang panas dan lembab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja bagian roll tuning shop (RTS) pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Stell (persero) Tk. Cilegon banten Tahun 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja di area Roll Tuning Shop Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT Krakatau Steel Persero (TBK) Cilegon Banten yaitu sebanyak 116 sampel dibagian perawatan. Metode Pengambilan sampel dengan menggunakan Quota sampling Desain penelitian ini adalah Cross Sectional, pengolahan data dilakukan dengan computer dengan menggunakan program teknik analisis pengolahan data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil univariat didapatkan responden yang perilaku tidak aman tinggi yaitu 47,4 %, pengetahuan tentang bahaya tinggi 61,2 %, persepsi terhadap bahaya baik 69,0 %, motivasi bekerja tidak aman 72,4 %, yang tidak mengikuti pelatihan 51,7 %, komunikasi buruk 62,4 %, dan pengawasan buruk 58 %. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku tidak aman dengan pengetahuan (pvalue = 0,00), persepsi (pvalue = 0,010), motivasi (pvalue = 0,001), pelatihan (pvalue = 0,003) dan komunikasi (pvalue = 0,008). Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar pihak HSE melakukan usaha preventif dan dilakukan pelatihan tentang pengetahuan perilaku, persepsi pekerja, membangun motivasi pekerja, menambah waktu pelatihan, membangun komunikasi yang baik antara karyawan