Abstrak
Sistem transportasi sangat beragam, mulai dari darat, laut dan udara keseluruhannya mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum. (UUD NO. 22 Tentang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan, 2009). Untuk dapat menjalankan sistem transportasi yang baik, diperlukanlah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan programprogram pembangunan sektor perhubungan yang harus didukung dengan data dan informasi yang akurat dan lengkap guna mewujudkan jasa perhubungan yang lancar, aman, handal dengan tarif terjangkau oleh masyarakat (Statistik Perhubungan, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubugan faktor internal (umur, pendidikan, lama kerja, pengetahuan dan sikap), faktor eksternal (kondisi kendaraan dan pelatihan) dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku aman dalam mengemudi pada pengemudi Dian Taksi di wilayah DKI Jakarta tahun 2012 dan desain yang digunakan adalah desain cross sectional, dengan metode sampling kuota yang berarti teknik untuk menentukan sampel secara bebas dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan,adapun sampel kuota adalah sebanyak 75 orang. Sumber data primer didapatkan dengan cara wawancara kuesioner kepada seluruh responden, sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui observasi data di Dian Taksi Kembangan Jakarta Barat. Analisis data yang digunakan adalah Chi square dengan derajat kepercayaan 95% CI (Confidence Interval). Dari hasil uji univariat perilaku aman (58,7%), umur paling banyak usia dewasa antara 22-60 tahun (58,7%), pendidikan paling tinggi yaitu menengah atas (52,0%), tingkat kerja paling lama 6-10 tahun (76,0%), pengetahuan rendah lebih besar (92,0%), sikap positif (57,3%), kondisi kendaraan baik (65,3 %) dan pelatihan yang kurang baik (82,7%).Hasil uji bivariatpada variabel umur (P value 0,157),variabel pendidikan (P value 0,356),variabel lama kerja (P value 0,789), variabel pelatihan (P value 0,762) dan variabel pengetahuan responden (Pvalue 0,391),kelimanya tidak ada hubungan bermakna, sedangkan yang Ada hubungan bermakna terdapat pada variabel sikap (P value 0,000) dan variabel kondisi kendaraan (P value 0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan bahwa perlu dilaksanakan pengecekan terlebih dahulu pada kendaraan sebelum mengendarai secara rutin untuk melihat hal-hal yang berpotensi bahaya kecelakaan mobil taksi dijalan raya.