Abstrak
Masalah gizi anak sekolah adalah masalah kesehatan yang menyangkut masa depan dan kecerdasan. Astuti 1990 Jakarta mengungkapkan adanya kaitan antara status gizi dengan index prestasi (IP), sebanyak 58 % murid dengan IP tergolong kurang sampai buruk terdiri dari 48 % dengan gizi kurang serta buruk dan 10% gizi baik, tentunya ini sangat memperhatikan. Metode penelitian ini menggunakan metode (Cross Sectional) karena melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas yang diukur pada waktu bersamaan. Populasi dalam penelitian ini seluruh anak kelas 4 - 5 di SDN 34 Sui Belidak Laut sebanyak 59 orang dengan jumlah sampel 52 anak. Data yang dikumpul yaitu karakteristik sampel, status gizi (IMT/U), kadar Hb, asupan protein, vitamin C, zat besi dan status kecacingan yang diolah dan ditabulasikan. Analisa bivariat yaitu melihat hubungan asupan protein, vitamin C, zat besi dan kecacingan dengan status gizi (IMT/U) dan Kadar Hb dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan asupan protein sampel baik (90,4%), asupan vitamin C tidak baik (63,5%) dan zat besi tidak baik (88,5%). Sebagian besar sampel negatif kecacingan (88,5%), berstatus gizi normal (63,5%) dan sebagian besar sampel mengalami anemia (80,8%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan protein, vitamin C, zat besi, dan kecacingan dengan status gizi (IMT/U) dan kadar Hb pada anak SDN 34 Sui Belidak Laut Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kuburaya. Saran perlunya penyuluhan gizi mengenai anemia, pemberian tablet besi dan suplemen vitamin C kepada guru, wali murid, dan siswa-siswi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan anemia.