Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang biasanya tidak menampakkan gejala dan menyerang orang tanpa disadari. Makanya, hipertensi sering disebut ?pembunuh tersembunyi? (The Silent Killer). Prevalensi hipertensi sendiri menunjukkan peningkatan yang sangat tajam. Prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan sebesar 15-20%. Diperkirakan pada tahun 2025, prevalensi hipertensi mencapai 29.2% artinya sebanyak 1,56 milyar orang di seluruh dunia mengidap hipertensi. Beberapa faktor diduga berhubungan dengan hipertensi. Umur, jenis kelamin dan genetik merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan. Sementara faktor-faktor lain yang lebih banyak dikaitkan dengan gaya hidup seperti konsumsi serat, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, obesitas, merokok dan stress sangat mungkin untuk dikelola sehingga pengendalian dan penanganan hipertensi dapat berjalan lebih optimal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi di DKI Jakarta Tahun 2006. Desain penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel sebesar 1493 merupakan data sekunder dari FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN...,ENDANG TRI RAHAYU,FIKES,2010. Surveilens faktor risiko penyakit tidak menular di DKI Jakarta tahun 2006. Uji yang digunakan adalah uji univariat untuk mengetahui gambaran karakteristik responden. Selain itu juga dilakukan uji bivariat untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dua variabel. Hasil uji bivariat menggunakan Chi square didapatkan bahwa konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian obesitas di DKI Jakarta. Sementara umur, obesitas, kebiasaan konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian hipertensi di DKI Jakarta. Umur dan obesitas merupakan faktor-faktor yang cenderung memicu terjadinya hipertensi sementara konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok adalah faktor preventif yang dapat mencegah terjadinya hipertensi. Dalam upaya menurunkan faktor resiko hipertensi, maka Promosi kesehatan mengenai berat badan ideal sebagai salah satu upaya mencegah penyakit hipertensi dilakukan dengan pendekatan yang agak berbeda pada kelompok usia < 40 tahun dan ≥ 40 tahun. Pada kelompok usia < 40 tahun, materi lebih ditekankan pada pencegahan penyakit dengan menjalankan pola hidup yang baik dan deteksi dini hipertensi melalui ?screening‟ kardiovaskular berupa pengecekan tekanan darah secara teratur, pengukuran rasio lingkar pinggang pinggul, anamesa riwayat penyakit keluarga dan penilaian kebiasaan hidup serta stress. Sementara, promosi kesehatan pada kelompok umur ≥ 40 tahun lebih ditekankan pada pencegahan komplikasi hipertensi. Juga perlu dilakukan peningkatan promosi kesehatan pada kelompok remaja di sekolah-sekolah, bimbingan belajar, tempat kursus dan tempat ?nongkrong‟ tentang bahaya merokok dan implikasinya bagi kesehatan terutama hipertensi sehingga umur resiko hipertensi di kalangan umur muda dapat ditekan.