Abstrak
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumberdaya manusia. GAKY menghambat proses tumbuh kembang anak sehingga akan membentuk SDM yang tidak berkualitas, baik dari segi fisik, Kecerdasan, sosial maupun ekonomi. Diperkirakan kurang lebih 1,5 milyar orang atau 29 persen penduduk dunia hidup diwilayah yang tanahnya miskin akan zat yodium, 42 juta orang diantaranya adalah penduduk Indonesia. Berdasarkan hasil pemetaan GAKY di kabupaten wonosobo GAKY tahun 1982 sampai dengan 2009, wonosobo termasuk endemic, pada tahun 1982 sampai dengan 2004 termasuk daerah endemic berat, tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi endemic ringan. Penelitian ini dilakukan di Desa Tambi dan Sigedang dengan jumlah sampel 30 ibu hamil. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode purposive random sampling. Status iodium di ukur dengan pemeriksaan iodium urin. Tabel yang disajikan dalam tabel univariat dan bivariat. Berdasarkan uji statistic chi square di peroleh hubungan yang bermakna yaitu pendidikan ibu hamil dengan status iodium urin (UIE), sedangkan pada hubungan pendidikan dengan kadar iodium garam yang dikonsumsi tingkat rumah tangga tidak ada hubungan. Hasil uji korelasi person yang tidak berhubungan secara bermakna adalah umur dengan status iodium urin (UIE), usia kehamilan dengan status iodium urin (UIE), konsumsi garam di tingkat rumah tangga dengan status iodium urin (UIE), konsumsi pangan kaya iodium dengan status iodium urin (UIE), dan konsumsi pangan goitrogenik dengan status iodium urin (UIE). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Wonosob lebih sering melakukan pemantauan status iodium melalui pemeriksaan urin dan pemantauan garam yang dikonsumsi masyarakat di Wonosobo, khususnya di daerah yang endemic GAKI.