Abstrak
Program Keluarga Berencana yang dikembangkan merupakan suatu program untuk membantu pasangan usia subur dalam mencapai tujuan reproduksi. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih banyaknya para pria yg kurang peduli terhadap kesertaan ber-KB. Hambatan kultural dalam masyarakat yang menganggap KB adalah urusan perempuan, karena perempuan yang hamil dan melahirkan. Harapan ke depan, partisipasi pria dalam program KB merupakan salah satu perwujudan kesetaraan dan keadilan gender dan sebagai bagian dari tanggung jawab pria utuk membina keluarga yang sejahtera. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan pemakaian alat kontrasepsi pria di Puskesmas Kelurahan Harapan Mulya. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif metode cross sectional dengan menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Harapan Mulya pada bulan Juli ? September 2013. Hasil yang didapat adalah sebanyak 45,2% responden memilih untuk memakai alat kontrasepsi kondom dan vasektomi. Hasil uji univariat menyatakan bahwa yang terbanyak yaitu umur ≤ 35 tahun (56,5%), pedidikan tinggi (74,4%), jumlah anak hidup cukup (78%), pengetahuan tinggi (55,4%), sikap setuju (58,3%), keterpaparan informasi media cetak (51,8%), keterpaparan informasi media elektronik (50,6%), dan dukungan peran istri (60,7%). Hasil uji bivariat variabel umur (Pvalue 0,013), pendidikan (Pvalue 0,049), jumlah anak hidup (Pvalue 0,019), pengetahuan (Pvalue 0,031) merupakan variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan pemakaian alat kontrasepsi kondom dan vasektomi, sedangkan variabel pekerjaan , sikap (Pvalue 0,075), keterpaparan informasi dari media cetak (Pvalue 0,674), keterpaparan informasi dari media elektronik (Pvalue 0,447) dan peran istri (Pvalue 0,556) tidak menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan pemakaian alat kontrasepsi kondom dan vasektomi. Saran yang diberikan peneliti untuk puskesmas kelurahan harapan mulya yaitu lebih giat memberikan promosi tentang kontrasepsi pria kepada masyarakat sehingga pemakaian kontrasepsi pria dapat ditingkatkan. Kepustakaan: 42 (1989 ? 2013) FAKTOR-FAKTOR