Abstrak
Khoirul Anam. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di-Kecamatan Wasile Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara. Tesis: Sekolah Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Jakarta 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan iklim organisasi sekolah dengan disiplin kerja guru. Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan disiplin kerja guru; (2) terdapat hubungan positif antara iklim organisasi sekolah dan disiplin kerja guru; dan (3) terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan iklim organisasi sekolah secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 125 orang dengan jumlah sampel berjumlah 95 orang. Pada uji coba instrumen sampel yang digunakan sebanyak 30 orang guru, yang diambil di luar sampel penelitian. Untuk uji validitas menggunakan rumus Produc Moment dan kriteria pengujiannya adalah rhitung > rkritis pada = 0,05 = 0,361 maka instrumen dikatakan valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan kriteria rhitung > rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan menggunakan instrumen berbentuk koesioner. Selanjutnya teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pada hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) dengan disiplin kerja guru (Y) dengan persamaan regresi ̂ , dengan koefisien korelasi ry1 = 0,40 dan koefisien determinasi D = (ry1)2 = 0,16 atau 16% signifikan pada = 0,05, berarti bahwa kontribusi 16% disiplin kerja guru ditentukan oleh gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah. Kedua terdapat hubungan yang positif antara iklim organisasi sekolah (X2) dengan disiplin kerja guru (Y) dengan persamaan regresi ̂ , dengan koefisien korelasi ry2 = 0,63 dan koefisien determinasi D = (ry2)2 = 0,3969 atau 39,69% signifikan pada = 0,05 berartibahwa kontribusi 39,69% disiplin kerja guru ditentukan oleh iklim organisasi sekolah, Ketiga terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) dan iklim organisasi sekolah (X2) secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru (Y) dengan persamaan regresi , dengan koefisien korelasi ry12 = 0,65 dan koefisien determinasi D = (ry1)2 = 0,4218 atau signifikan pada = 0,05, berarti bahwa kontribusi 42,18% disiplin kerja guru ditentukan oleh gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan iklim organisasi sekolah. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa antara gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan iklim organisasi sekolah baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dapat memberi sumbangan yang sangat berarti dalam upaya meningkatkan disiplin kerja guru, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membangun sebuah sekolah yang kuat dan mandiri.