Abstrak
Asep Sutisna Sanjaya, Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kecerdasan Matematis
Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar Negeri Di Gugus VII
Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Tesis. Program Studi Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA. Jakarta. Agustus 2013.
Tesis ini bertujuan mengungkapkan dan menganalisis perbedaan hasil belajar
Matematika siswa sekolah dasar yang diajar dengan menggunakan metode drill dan
yang diajar menggunakan metode problem solving pada siswa yang memiliki tingkat
kecerdasan matematis logis tinggi atau yang memiliki tingkat kecerdasan matematis
logis rendah, serta pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat
kecerdasan matematis logis siswa terhadap hasil belajar Matematika.
Hipotesis penelitian adalah: (1) terdapat perbedaan antara hasil belajar
Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode drill dengan yang diajar
menggunakan metode problem solving, (2) terdapat pengaruh interaksi antara metode
pembelajaran dan tingkat kecerdasan matematis logis siswa terhadap hasil belajar
Matematika, (3) hasil belajar Matematika siswa lebih tinggi diajar menggunakan
metode drill dengan siswa yang diajar menggunakan metode problem solving yang
memiliki tingkat kecerdasan matematis logis tinggi, dan (4) hasil belajar Matematika
siswa lebih rendah diajar menggunakan metode drill dengan siswa yang diajar
menggunakan metode problem solving yang memiliki tingkat kecerdasan matematis
logis rendah.
Metode yang digunakan penelitian eksperimen yaitu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu. Melakukan penskalaan kecerdasan matematis logis siswa dengan
instrumen kecerdasan matematis logis yang telah disiapkan. Berdasarkan hasil
penskalaan, siswa dikelompokkan sesuai kecerdasan matematis logisnya masingmasing,
yaitu siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi dan siswa yang
memiliki kecerdasan matematis logis rendah. Membentuk kelas penelitian yang terdiri 1
(satu) kelas eksperimen terdiri siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi
dan rendah dengan pembelajaran menggunakan metode problem solving, dan 1 (satu)
kelas kontrol terdiri dari siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi dan
rendah dengan pembelajaran menggunakan metode drill.
Penelitian ini dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar yang menggunakan metode problem solving lebih tinggi dibandingkan
siswa yang diajar menggunakan metode drill, antara siswa yang memilik kecerdasan
matematis logis tinggi dengan siswa yang kecerdasan matematis logis rendah, antara
pembelajaran menggunakan metode problem solving dan metode drill pada siswa
memiliki tingkat kecerdasan matematis logis tinggi, antara pembelajaran menggunakan
metode problem solving dan siswa memiliki tingkat kecerdasan matematis logis rendah
dengan pembelajaran menggunakan metode drill dan siswa memiliki tingkat kecerdasan
matematis logis rendah, dan antara pembelajaran menggunakan metode problem solving
dan siswa memiliki tingkat kecerdasan matematis logis tinggi dengan pembelajaran
menggunakan metode problem solving dan siswa memiliki tingkat kecerdasan
matematis logis rendah. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar Matematika yang
signifikan antara pembelajaran menggunakan metode drill dan siswa memiliki tingkat
kecerdasan matematis logis rendah dengan pembelajaran menggunakan metode drill
dan siswa memiliki tingkat kecerdasan matematis logis tinggi, antara pembelajaran
menggunakan metode problem solving dan siswa memiliki tingkat kecerdasan
matematis logis tinggi dengan pembelajaran menggunakan metode drill dan siswa
memiliki tingkat kecerdasan matematis logis rendah, dan antara pembelajaran
menggunakan metode problem solving dan siswa memiliki tingkat kecerdasan
matematis logis rendah dengan pembelajaran menggunakan metode drill dan siswa
memiliki tingkat kecerdasan matematis logis tinggi.
Meningkatkan hasil belajar juga dapat dilakukan dengan memperhatikan
kecerdasan matematis logis siswa dalam proses pembelajaran, khusus pembelajaran
Matematika. Oleh karena itu, guru perlu menyiapakan media pembelajaran sebagai
pendukung dalam proses pembelajaran. Dengan mengetahui kecerdasan matematis logis
siswa, guru dapat menyesuaikan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa memperolah hasil belajar yang optimal.