Abstrak
FELICIANDA ADRIN BURHENDI. NIM: 0701135013. Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajuan Masalah) Dengan Direct Instruction (Pengajaran Langsung) Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta. SKRIPSI. Jakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajuan Masalah) Dengan Direct Instruction (Pengajaran Langsung) Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta. Berdasarkan Hipotesis yang diajukan dalam penlitian ini adalah ?Terdapat Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajuan Masalah) Dengan Direct Instruction (Pengajaran Langsung) Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor?. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Kelas X pada semester genap tahun ajaran 2010/2011, selama 1 bulan dimulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2011.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas X1 dan X2. Teknik sampling penelitian ini menggunakan teknik Simple Random sampling (acak sederhana) dengan sampel 31 siswa. Sampel yang diteliti sebanyak 62 siswa yang terdiri dari 31 siswa kelas eksperimen I dan 31 siswa kelas eksperimen II. Desain yang digunakan pada penelitian adalah Pretest-Postes. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa tes obyektif yaitu pilihan ganda sebanyak 25 soal yang valid (biserial) dan reliabel (Kuder Richarson-20), selanjutnya menghitung taraf kesukaran dan daya pembeda instrumen. Uji persyaratan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Perhitungan uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors pada taraf 0,05, sedangkan uji homogenitas menggunakan uji kesamaan dua varian (uji fisher). Dari hasil uji normalitas Pretest untuk kelas eksperimen I didapat Lhitung = 0,0895, sedangkan untuk kelas eksperimen II didapat Lhitung = 0,1225. Untuk uji normalitas Postes kelas eksperimen I didapat Lhitung = 0,0761, sedangkan untuk kelas eksperimen II Lo = 0,1537 dan Ltabel = 0,1591, karena L hitung < L tabel , berarti hipotesis nol (Ho) ) diterima. Dan kesimpulannya adalah sampel yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil homogenitas diperoleh nilai F hitung untuk skor Pretest sebesar 1,135 danF hitung untuk skor Postes sebesar 1,251 dengan F tabel sebesar 1,75 pada taraf signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data homogen. Berdasarkan nilai yang didapat dari table t dengan taraf signifikasi α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)= 60 didapat ttabel 2,00. Karena thitung > ttabel 2,77 > 2,00 maka H0 ditolak. Dengan demikian H1 diterima yang menyatakan bahwa terdapat perbandingan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Posing dan Direct instruction. Dimana nilai rata-rata Pretest sebesar 58,8 dan Postest sebesar 67,7 untuk kelas Eksperimen I dan nilai rata-rata Pretest sebesar 54,1 dan Postest sebesar 60,52. Dengan Standar KKM = 65,00. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajauan Masalah) lebih tinggi tingkat keberhasilannya dibandingkan dengan siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Direct Instruction (Pengajaran Langsung). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajuan Masalah) lebih efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dibandingkan dengan Model Pembelajaran Direct Instruction (Pengajaran Langsung). iv