Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam mempelajari materi hereditas. Penelitian ini dilaksanakan, pada semester genap tahun pelajaran 2011- 2012 pada bulan Maret 2012 di SMA Negeri 8 Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 8 Tangerang. Melalui pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster sampling, diperoleh dua kelompok penelitian, yaitu kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Instrumen tes dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal, dan instrumen angket terdiri atas lima butir pertanyaan. Dimana instrumen tersebut telah dikembangkan sesuai dengan silabus dan diuji validitasnya. Instrumen tersebut valid karena nilai rxy > rtabel (5%=0,361). Analisis reliabilitas menunjukkan rhitung > rtabel 5%, dengan demikian tes tergolong reliabel. Hasil penelitian menunjukkan, kemampuan penguasaan konsep siswa pada materi hereditas yang tergolong sangat kurang. Dengan rata-rata sebesar 42,2%, dengan standar deviasi 2,99. Hal ini bermakna siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi hereditas. Dari empat sub pokok bahasan, persilangan Mendel diindikasikan tergolong sulit karena hanya memiliki persentase rata-rata sebesar 54%. Sub pokok bahasan polapola hereditas diperoleh rata-rata 44%, pokok bahasan ini tergolong sangat sulit. Terlihat juga pada sub pokok bahasan ketiga, yakni penyimpangan semu hukum Mendel dengan ratarata sebesar 36,3%. Dan pada sub pokok bahasan keempat penurunan sifat-sifat manusia. Ini menjadi sub pokok bahasan yang paling sulit untuk dikuasai siswa, karena hanya memiliki persentase rata-rata sebesar 36%. Berdasarkan jenjang kemampuan kognitif, ranah kognitif C1 teridentifikasi kurang dengan persentase rata-rata sebesar 56%. Untuk kemampuan pemahaman pada ranah kognitif C2, dengan rata-rata siswa hanya 47,6%, kemampuan ini menunjukkan sangat kurang. Begitupun juga dengan ranah kognitif C3 (aplikasi), dengan rata-rata sebesar 34%. Hal yang sama terjadi untuk ranah kognitif C4 (analisis), persentase rata-rata siswa pada kemampuan ini hanya 33,8%. Dari factor internal, sikap yang dominan menimbulkan kesulitan siswa dalam mempelajari materi hereditas adalah ketidakpahaman siswa untuk memahami konsep hereditas (91,4%). Untuk minat, yang paling dominan menimbulkan kesulitan adalah ketidaktertarikan siswa dan menganggap materi ini sulit untuk dipahami (89%). Demikian juga dengan factor eksternal, tercatat hal-hal yang menimbulkan kesulitan siswa mempelajari materi hereditas, yakni dari sisi metode mengajar guru, siswa engungkapkan guru kurang memberi contoh soal latihan (70,2%) dan jarang memberi tugas latihan dirumah (74,4%), serta cara penyampaian materi yang sulit dipahami (76,5%). Sehingga, siswa menganggap guru tidak menguasai metode pembelajaran (72,3%). Untuk sarana prasarana, kesulitan siswa mempelajari materi hereditas didominasi oleh minimnya fasilitas laboratorium (63,8%) dan buku penunjang pembelajaran (46,8%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesulitan siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 8 Tangerang dalam mempelajari konsep hereditas.