Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak polong kedawung terhadap penurunan fertilitas tikus putih betina galur Sprague Dawley. Waktu penelitian bulan Desember 2011-April 2012 di Laboratorium Biologi UHAMKA, Jakarta Timur. Metode yang digunakan eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Penelitian menggunakan tikus putih betina sebanyak 24 ekor, dibagi ke dalam 4 perlakuan yaitu A (Kontrol), B (dosis 0,5 g/kg b.b), C (dosis 1,5 g/kg b.b), D (dosis 2,5 g/kg b.b). Perlakuan berupa penyuntikan secara subcutan setiap hari pada umur kebuntingan 6-9 hari. Pada hari kebuntingan ke-15 tikus dibedah dengan pembiusan dan diamati jumlah implantasi, fetus hidup, fetus mati dan embrio teresorpsi. Pengamatan dilakukan terhadap persentase kematian pascaimplantasi (KPI). Pemberian ekstrak polong kedawung menyebabkan persentase kematian pascaimplantasi (KPI) untuk dosis 0,5; 1,5 dan 2,5 g/kg b.b sebesar 0%; 9,09% dan 58,87%. Uji Kurkal Wallis pada taraf signifikan 1% menunjukkan ada beda nyata pada KPI antara dosis 1,5 g/kg b.b dan 2,5 g/kg b.b pada kelompok perlakuan tersebut dengan kelompok kontrol. Sedangkan untuk dosis 0,5 g/kg b.b tidak ada perbedaan dibandingkan kontrol. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak polong kedawung terhadap penurunan fertilitas tikus putih betina galur Sparague Dawley seiring dengan peningkatan dosis.