Abstrak
Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada mutu pendidikan. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam proses pembelajaran dan apa faktor pendukung dan penghambat Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SDIT Al-furqon kebayoran lama Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDIT Al-furqon kebayoran lama Jakarta Selatan adalah metode kualitatif. Untuk memperoleh data digunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi KTSP dalam pembelajaran diimplementasikan dalam proses yakni: a) Persiapan pelaksanaan pembelajaran, b) Pelaksanaan Pembelajaran, c) Evaluasi hasil belajar. Sedangkan SDIT Al-furqon kebayoran lama Jakarta Selatan secara kuantitas maupun kualitas sudah cukup memadai. Adanya program-program sekolah dalam rangka implementasi KTSP antara lain: sosialisasi mengenai konsep-konsep dasar KTSP, Pembentukan kepanitiaan KTSP, Setiap satu bulan sekali dilakukan evaluasi yang dikemas dalam briefeng atau rapat dinas sekolah. Sedangkan faktor penghambat dalam implementasi KTSP di SDIT Alfurqon kebayoran lama Jakarta Selatan antara lain: Lemahnya kemampuan guru dalam melakukan penilaian secara mandiri atau berkelanjutan, terbatasnya (dana, waktu, serta tenaga) dalam penggunaan metode pembelajaran dan kurangnya kesiapan siswa untuk belajar mandiri.