Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk tes formatif dan perhatian orang terhadap hasil belajar operasi hitung bilangan bulat siswa kelas IV Madrasah pembangunan UIN Jakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Madrasah pembangunan UIN Jakarta. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster sampel random sampling, Kelas yang terpilih secara random adalah kelas B dan kelas G, dengan jumlah sampel 34 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan factorial 2x2. Data tentang kemampuan tes formatif hasil belajar operasi hitung bilangan bulat diperoleh dengan soal uraian, sedangkan data tentang perhatian Orang tua terhadap hasil belajar operasi hitung bilangan bulat dikumpulkan dengan kuesioner perhatian Orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat yang mendapatkan tes formatif setiap pertemuan dan tes formatif setelah satu KD. Hasil perhitungan analisis varians diperoleh F hitung sebesar 6,86, sedangkan F tabel pada taraf signifikansi ᾳ = 0,05 sebesar 4,11. Hasil ini menunjukkan bahwa F hitung lebih sebesar dari F tabel. Berarti tes formatif setiap pertemuan lebih unggul dari tes formatif setelah satu KD. (2) Terdapat interaksi antara bentuk tes formatif dan perhatian dari Orang tua siswa terhadap hasil belajar operasi bilangan bulat. Koefisien F hitung sebesar 4,35,sedangkan F tabel pada taraf signifikansi ᾳ = 0,05 sebesar 4,11. Hasil ini menunjukkan bahwa F hitung lebih sebesar dari F tabel, (3) Terdapat perbedaan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat antara siswa yang diberi tes formatif setiap pertemuan dan tes formatif setelah satu KD bagi siswa yang mendapatkan perhatian tinggi dari Orang tua. Dengan skor rata-rata hasil belajar operasi hitung bilangan bulat 87,7 dengan 78. Kemudian ditunjukkan dengan nilai koefisen t hitung lebih besar dari t tabel pada t araf signifikansi ᾳ = 0,05 ( 3,33 ˃ 2,03 ). Berarti tes formatif setiap pertemuan lebih unggul dari tes formatif setelah satu KD bagi siswa yang mendapatkan perhatian tinggi dari Orang tua. (4) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat antara siswa yang diberi tes formatif setiap pertemuan dan tes formatif setelah satu KD bagi siswa yang mendapatkan perhatian rendah dari Orang tua. Dengan skor rata-rata hasil belajar operasi hitung bilangan bulat 68,3 dengan 67,2. Kemudian ditunjukkan dengan nilai koefisien t hitung yang lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikansi ᾳ = 0,05 ( 0,38 ˂ 2,03 ). Tes formatif setiap pertemuan tidak berbeda dari tes formatif setelah satu KD bagi siswa yang mendapatkan perhatian rendah dari orang tua. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi guru untuk mempergunakan bentuk tes yang lebih bervariasi.