Abstrak
ABSTRAK JAMILAH. NIM: 0801055064. Retorika Bahasa Asma Nadia dalam Kumpulan Cerpen Emak Ingin Naik Haji serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi. Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Juli 2012. Tujuan Penelitian untuk mendapatkan unsur retorika pengarang yang paling dominan atau sering digunakan pengarang. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data penelitian diambil dari buku kumpulan cerpen karya Asma Nadia, yaitu: Emak Ingin Naik Haji. Seluruh populasi judul cerpen dalam buku kumpulan cerpen tersebut berjumlah dua belas judul, sebagai sampel penelitian dipilih empat judul cerita pendek secara acak dengan menggunakan lintingan kertas, dan didapatkan judul yang diteliti sebagai berikut: Emak Ingin Naik Haji, Cut Rani, Laki-laki yang Menyisir Rindu, Cinta Laki-laki Biasa. Fokus penelitian pada unsur pemajasan, unsur penyiasatan struktur, dan unsur pencitraan. Hasil analisis data menunjukkan dari keempat sampel terkumpul 830 pernyataan yang dianalisis, sedangkan pernyataan yang menggandung unsur retorika sebanyak 483 pernyataan. Analisis pernyataan dari keempat judul cerpen tersebut menunjukkan retorika bahasa Asma Nadia banyak mengandung unsur pemajasan dengan jumlah 176 pernyataan, karena teknik pengungkapan pemajasan tidak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukungnya, melainkan pada makna yang ditambahkan. Jadi pengarang sengaja mendayagunakan penuturan dengan memanfaatkan pemajasan atau bahasa kias yang sesuai dengan sifat alami sastra yang ingin menyampaikan sesuatu secara tidak langsung. Pemakaian pemajasan disamping untuk membangkitkan suasana dan kesan tertentu, tanggapan indera tertentu, juga dimaksudkan untuk memperindah penuturan itu sendiri. Unsur pemajasan tersebut sebagai berikut: simile 2,65%, metafora 4,81%, personifikasi 3,37%, metonimia 0,72%, sinekdoke 0,12%, hiperbola 8,55%, dan paradoks 0,96%. Analisis pernyataan yang mengandung unsur penyiasatan struktur sebagai berikut: repetisi 3,13%, pararelisme 1,20%, anafora 1,20%, polisindenton 0,72%, asindenton 5,06%, antitesis 0,24%, aliterasi 0,24%, klimaks 0,84%, antiklimaks 0,72%, dan eroteris 5,42%,sedangkan pernyataan yang mengandung unsur pencitraan di antaranya: penglihatan 9,75%, pendengaran 3,85%, gerakan 4,21%, rabaan 0,60%, dan penciuman 0,12%.