Abstrak
PROMOSI PENDIDIKAN KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA ALFI NUR FAIZAH EVALUASI PEMAHAMAN IBU TERHADAP PESAN IKLAN TELEVISI ?LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP (LIL)? DI KELURAHAN JOMBANG WETAN, KECAMATAN JOMBANG, KOTA CILEGON BANTEN TAHUN 2010. xvii halaman + 70 halaman + 1 gambar + 17 tabel + 16 singkatan + 24 lampiran ABSTRAK Di Indonesia pengertian Imunisasi belum memasyarakat secara luas cakupan imunisasipun hanya menyentuh golongan masyarakat tertentu. Menurut data diperkirakan 1,7 juta bayi dan anak meninggal akibat penyakit-penyakit infeksi seperti campak, difteri, pertusis, tetanus dan tuberkolosis. Seratus dua puluh kasus lain setiap tahun berupa paralitika (World Health Organization, 1991). Program imunisasi di Indonesia terus dikembangkan dengan memberikan tujuh jenis antigen yaitu BCG (Bacillus Calmette-Guerin), DPT (Difteri Pertusis Tetanus), Polio, Campak, Hepatitis B, TT (Tetanus Toxoid), DT (Difteri Tetanus) (DepKes, 2005). Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar secara nasional cakupan imunisasi pada anak umur 12-23 bulan dari beberapa antigen yang dijadikan indicator adalah cakupan Imunisasinya BCG (84,1%), Polio 3 (73,3%), DPT 3 (60,5%), HB 3 (65,5%), dan Campak (75,4%) untuk Kota Cilegon (RISKESDAS, 2007). Iklan ?Lima Imunisasi dasar Lengkap? memfokuskan pada partisipasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu dan memberikan anaknya imunisasi. Iklan tersebut merupakan kerjasama Departemen Kesehatan dengan Patnersihp for Child Health Care.inc (PCHC) dan Millenium Challenge Corporetion Indonesia Programme (MCC-IP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis desain penelitian experimen. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon Banten pada bulan Mei-November 2010. Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu di Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon Banten dengan sempel berjumlah 105 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 105 responden yang diteliti terdapat 74,3% yang pemahamannya sesuai dengan pesan iklan televisi LIL dan 25,7% tidak sesuai. Responden yang berpengetahuan tinggi ada 80% lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan rendah yaitu 20%. Responden yang berumur < 30 tahun ada 56,2% lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berumur ≥ 30 tahun yaitu 48,9%. Responden yang berpendidikan tinggi ada 47,6% lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah yaitu 52,4%, selain itu didapatkan responden yang bekerja yaitu 19% lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja yaitu 81%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pemahaman ibu terhadap pesan iklan televisi LIL dengan pengetahuan imunisai (Pvalue = 0,000), umur (Pvalue = 0,025), pendidikan (Pvalue = 0,013). Sedangkan yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna antara pemahaman ibu terhadap pesan iklan televisi LIL adalah pekerjaan. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat adalah Melakukan penyuluhan atau pelatihan tentang imunisasi untuk kader-kader posyandu guna menunjang pemberian informasi yang baik dari kader-kader posyandu untuk diberikan kepada ibu-ibu setempat guna meningkatkan pengetahuan mengenai imunisasi. Melengkapi sarana dan prasarana yang memadai di setiap posyandu agar masyarakat tertarik untuk dating ke posyandu. Kepustakaan : 49 (1983-2009)