Abstrak
ABSTRAK SUMIYANI, Kemampuan Mengapresiasi Unsur Intrinsik Cerpen (Studi Korelasi antara Sikap Siswa Terhadap Karya Sastra dan Keterampilan Membaca Kfitis dengan Kemampuan Mengapresiasi Unsur Intrinsik Cerpen Penelitian ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sikap siswa terhadap karya sastra dan kemampuan membaca kritis secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap keterampilan mengapresiasi unsure intrinsik cerpen. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Tangerang pada tahun jaran 2008/2009 di kelas III. Sampel yang dijadikan obyek penelitian ini berjumlah 60 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument angket sikap siswa terhadap karya sastra, tes keterampilan membaca kritis, dan tes kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen. Kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, serta analisis regresi dan korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif antara sikap siswa terhadap karya sastra dengan keterampilan membaca kritis secara sendiri-sendiri, secara bersama-sama dan dengan mengontrol Xi, maupun dengan mengontrol Xi. Hubungan secara sendiri ? sendiri terlihat pada karya (1) sastra (X1) dengan kemampuan menganalisis unsure intrinsik cerpen (Y), dengan ry1 = 0,7786 dan koefesien diterminannya (r2) = 0,6063 melalui persamaan regresi Ŷ = 0,7210 + 0,1724X1, (2) keterampilan membaca kritis (X2) dengan kemampuan menganalisis untuk untrinsik cerpen (Y) dengan ry2 = 0,6668 dengan koefisien diterminannya (r2) = 0,4446 melalui persamaan regresi Ŷ = 0,6831 + 0,7628X2. Hubungan positif secara bersama ?sama pada angka Ry1.2 = 0,8416 melalui persamaan regresinya Ŷ = -13,7 + 0,0971 X1 + 0,79 X2. hubungan parsial X1 dengan Y jika X2 dikontrol, diperoleh r = 0,5089. Diantara kedua variable bebas sikap siswa terhadap karya sastra menunjukan kekuatan hubungan lebih tinggi daripada keterampilan membaca kritis. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik sastra dapat dilakukan melalui latihan keterampilan membaca kritis dan penanaman sikap positif terhadap karya sastra. Untuk sekolah lanjutan tingkat menengah peningkatan kedua variabel tersebut, selain bacaan sastra di perpustakaan, guru juga sangat berperan dalam menumbuhkan sikap positif siswa terhadap karya sastra. Oleh karenanya metode mengajar sastra di amping penguasaan materi sangat penting dipertimbangkan.