Abstrak
ABSTRAK Ai Lugiawati. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen melalui Strategi Kontekstual dengan Menggunakan Media Gambar (Penelitian Tindakan di Kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukatani Kabupaten Bekasi). Tesis, Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2010. Persoalan yang sering dijumpai dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa SMA diantaranya adalah minimnya kosakata yang dimiliki siswa dan sulitnya untuk memulai menulis serta kurangnya kreativitas guru menciptakan iklim belajar yang kondusif dan sedikit sekali media yang digunakan dalam pembelajaran. Selain itu juga metode pembelajaran sangat berperan penting. Akibatnya, hasil pembelajaran menulis cerpen akan menjadi terabaikan. Cara yang dapat dilakukan guru adalah memberi bimbingan pada siswa dengan menggunakan strategi kontekstual dan media gambar. Strategi ini membantu siswa karena siswa dapat langsung berhubungan dengan peristiwaperistiwa yang bersifat realistis, sehingga timbul perasaan empati dalam diri siswa. Penelitian tindakan ini, fokus utamanya adalah peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui strategi kontekstual dengan menggunakan media gambar. Dengan demikian siswa akan dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki dalam kemampuan menulis. Tujuan penelitian tindakan ini Untuk mengetahui proses penerapan strategi kontekstual dengan media gambar dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukatani Kabupaten Bekasi. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui strategi kontekstual dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukatani Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 44 siswa kelas X semester 2 tahun pelajaran 2009-2010. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Berdasarkan analisis data pada setiap siklus, maka dapat dilihat peningkatan kemampuan menulis cerpen dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus pertama diperoleh rata-rata nilai sebesar 64,43. Jumlah siswa yang mendapat nilai memenuhi standar KKM pada siklus I adalah 19 siswa (43%). Pada siklus kedua diperoleh rata-rata nilai sebesar 84,54. Jumlah siswa yang mendapat nilai memenuhi KKM pada siklus II adalah 38 siswa (86%). Dengan demikian terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 19 siswa (43%).