Abstrak
Majalah merupakan media cetak yang mempunyai peranan besar dalam menyebar luaskan fashion di kalangan masyarakat, termasuk jilbab. Jilbab adalah salah satu fashion yang sedang menjadi tren di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Penelitian ini mengkaji Makna Fashion Jilbab dalam Majalah Wanita dengan menggunakan teori semiotika untuk mengetahui tanda-tanda yang terkandung dalam gambar-gambar fashion jilbab dan untuk membongkar makna konotatif dan denotatifnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti berangkat dari sejumlah teori, konsep, juga asumsi sebelum melakukan pengumpulan data lapangan. Data yang diperoleh dari observasi (dokumentasi), wawancara mendalam, dan studi kepustakaan, dianalisis menggunakan metode semiotika Roland Barthes. Dengan metode analisis semiotika Roland Barthes peneliti menentukan makna denotatif, kemudian mencari tahu mana penanda dan petanda, serta makna konotatif fashion jilbab tersebut. Dari hasil penelitian diketahui bahwa fashion jilbab ini mempunyai makna denotatif, seperti kombinasi kombinasi warna, motif, penggunaan aksesoris dan makna konotatif, seperti makna warna yang ada pada gambar dan arti gaya jilbab yang dibentuk oleh stylist jilbab, serta peneliti juga menemukan mitos jilbab yang terbagi menjadi dua, yaitu mitos wanita kreatif dan wanita cantik. Penelitian ini menemukan ideologi kapitalisme yang merupakan pemikiran pokok sebuah industri pasar, termasuk fashion. Kontribusi penelitian ini terdiri atas: kontribusi akademis, metodologis, dan sosial. Secara akademis, penelitian ini memberi kontribusi pada pengembangan ilmu komunikasi, khususnya dalam kaitannya dengan teori semiotika Roland Barthes yang mengkaji makna fashion. Kontribusi metodologis, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian analisis semiotik Roland Barthes. Secara sosial, penelitian berkontribusi pada masyarakat bahwa fashion jilbab semata-mata tidak merupakan model berpakaian, namun juga mengetahui bagaimana fashion jilbab dalam majalah Noor dapat dimaknai.