Abstrak
Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) adalah induk organisasi yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepakbola. Ketua Umum beserta Komite Eksekutif PSSI lainnya sejak awal Februari 2011 diberitakan telah melakukan kecurangan pada pemilihan keanggotaan Periode 2009-2014. Selain itu masih banyak lagi pemberitaan negatif lainnya yang mengakibatkan krisis reputasi. Untuk mencegah maraknya pemberitan negatif terhadap PSSI maka PSSI melalui Komite Media melakukan serangkaian strategi media relations dan penerapan langkah teknis media relations. Masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi media relations Humas PSSI, dan bagaimana langkah teknis media relations dalam menghadapi krisis reputasi pascakongres di Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi media relations Humas PSSI, dan langkah teknis media relations dalam menghadapi krisis reputasi pascakongres di Pekanbaru tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam serta dokumentasi. Pada penelitian ini terdapat 10 informan, terdiri dari 4 informan kunci dan 6 informan tambahan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa PSSI melakukan serangkain strategi media relations dengan mengelola relasi, mengembangkan strategi dan mengembangkan jaringan. Hal ini dilakukan dalam merespon pemberitaan negatif di media massa atas kongres yang telah dilakukan di Pekanbaru pada tahun 2011. Selain itu melakukan beberapa penerapan langkah teknis media relations yang dijabarkan kedalam Action Plan yang dibuat oleh Komite Media.