Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT BIOSTATISTIK KESEHATAN Skripsi, 13 November 2011 Rika Septiana Hubungan perilaku jajan dan faktor lainnya dengan kejadian diare pada anak kelas 4 dan 5 di SDN 14 pagi Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan tahun 2011. xx + 87 halaman, 28 tabel, 2 bagan, 5 lampiran ABSTRAK Diare suatu infeksi usus yang menyebabkan keadaan feces bayi encer atau berlendir, dengan frekuensi lebih dari 3 kali perhari, dan kadang disertai muntah. Muntah dapat berlangsung singkat , namun diare biasa berlanjut sepuluh hari. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan sering mual dan muntah. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan perilaku jajan dan faktor lainnya dengan kejadian diare pada anak kelas 4 dan 5 di SDN 14 pagi Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan desain ?Cross Sectional?. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan kelas 5 di SDN Kebayoran Lama Selatan 14 pagi Jakarta selatan tahun 2011 yang diambil sampel 100 orang dengan menggunakan metode ?sampling jenuh?. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data primer. Proses pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari editting, coding, processing, cleaning, dan skoring. Penyajian data yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah anak yang mengalami diare (69%), yang memiliki pendidikan ayah rendah (29%), memiliki pendapatan < UMR (40%), memiliki pendidikan ibu rendah (39%), memiliki ibu yang bekerja diluar rumah (33%), ibu yang tidak berperan dalam kesehatan anak (32%), jenis kelamin perempuan yang paling banyak terkena diare(51%), pengetahuan anak yang rendah (45%), sikap anak yang negatif (32%), perilaku jajan yang buruk (36%) perilaku mencuci tangan yang buruk (40%), kualitas dan sumber air yang tidak memenuihi syarat (57%), jamban yang tidak memenuhi syarat (21%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan variabel yang ada perbedaan proporsi kejadian diare pada anak adalah variabel lingkungan jamban (Pv = 0,000), sedangkan variabel yang tidak ada perbedaan proporsi kejadian diare pada anak adalah variabel ayah (P.value = 0,637), pendapatan keluarga (P.value = 0,537), pekerjaan ibu (P.value = 0,572), pendidikan ibu (P.value 0,867), peran ibu (P.value = 0,670), jenis kelamin (P.value 0,168), pengetahuan anak (P.value = 0,086), sikap anak terhadap kesehatan (P.value = 0,387), perilaku mencuci tangan anak (P.value =0,677), perilaku jajan anak (P.value 0,677), sumber dan kualitas air yang dimiliki siswa (P.value = 1,000). Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan anak terhadap kesehatan khususnya kejadian diare, sikap anak yang perduli dengan jajanan disekolah maupun diluar sekolah, lebih sering mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, peran ibu yang aktif dalam kesehatan anak, dan jamban yang dimiliki oleh responden harus memnuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah. Daftar bacaan : 26 (2000-2010)