Abstrak
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.HAMKA PROGRAM STUDY KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN GIZI MASYARAKAT Skripsi, Oktober 2011 HUSNAWATI 0705017025 ? Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perubahan Status Gizi Pada Balita Gizi Buruk (BB/U) Di Kecamatan Johar Baru, Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2011? X + 68 Halaman + 29 Tabel + 3 Lampiran ABSTRAK Masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang bisa terjadi di setiap siklus kehidupan. Periode dua tahun pertama merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi terutama gizi buruk yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi. Kekurangan gizi, baik makro maupun mikro juga dapat menyebabkan hambatan perkembangan fisik dan kecerdasan, disamping penurunan daya tahan tubuh, sehingga kajadian infeksi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-factor yang berhubungan dengan perubahan status gizi pada balita gizi buruk (BB/U) di Kecamatan Johar Baru Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2011.Jenis penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, dengan tujuan mengetahui hubungan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen pada waktu yang sama. Tekhnik sampel yang digunakan adalah sampling jenuh di mana seluruh yang ada di populasi adalah sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 52 balita gizi buruk (BB/U) yang tersebar di Kecamatan Johar Baru. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa factor-faktor yang berhubungan dengan perubahan status gizi pada balita gizi buruk (BB/U) di Kecamatan Johar Baru adalah balita yang gizi buruk (90,4%), jenis kelamin yang terbanyak perempuan (51,9%), pola makan yang tidak baik (90,4%), menderita infeksi berat (69,2%), jumlah anggota keluarga besar (71,2%), tingkat pendidikan dasar (59,6%), pengetahuan ibu yang baik (50%) pendapatan keluarga rendah (73,1%), pekerjaan ayah yaitu pekerjaan tidak tetap (84,6%). Dari sepuluh variable yang diteliti, ternyata hanya tiga variabel yang berhubungan (P.Value < 0,05) yaitu variabel pola makan, pendapatan keluarga dan status pekerjaan ayah. Dari hasil penelitian ini disarankan agar memberikan penyuluhan yang lebih intensif kepada ibu balita, pembentukan pos gizi/positive deviance, melakukan kunjungan rumah/pemantauan kepada balita yang mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P), pelatihan kepada kader dan Toma tentang tatalaksana gizi buruk, pengadaan poster, leaflet, spanduk dan brosur-brosur serta melakukan kegiatan KP-Ibu (Kelompok pendukung Ibu). Daftar Pustaka : 28