Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN STATISTIK KESEHATAN Skripsi, Juli 2011 Tri Wulandari, ?Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Keaktifan Kader dalam Kegiatan Posyandu di Kecamatan Sukmajaya, Depok Tahun 2011? ABSTRAK Kegiatan posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Keberhasilan kegiatan posyandu sangat bergantung pada partisipasi secara aktif dari kader yang bertugas di posyandu. Pada penelitian ini didapatkan kader yang tingkat keaktifan dalam kegiatan posyandu rendah sebesar 53,6 %. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Keaktifan Kader dalam Kegiatan Posyandu di kecamatan Sukmajaya, Depok Tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli Tahun 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu di Kecamatan Sukmajaya, sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 112 kader yang diambil dengan metode cluster sampling. Data primer dikumpulkan dengan melakukan wawancara dengan responden, dimana kuesioner sebagai alat Bantu ukur yang terstruktur. Langkah-langkah pengolahan data terdiri dari editing, coding, entering, cleaning, dan scoring. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui distribusi dan persentase dari masing-masing variabel baik variabel dependen maupun variabel independen, serta analisis bivariat yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variable antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square. Gambaran pada penelitian ini didapatkan hasil terbanyak terdapat pada kelompok umur dewasa madya (36-55 tahun) yaitu 78,6 %, tingkat pendidikan tinggi (≥ SMP) yaitu 84,4 %, kader yang tidak bekerja yaitu 82,1 %, kader memiliki pengetahuan tinggi yaitu 74,1 %, motivasi kader yang tinggi yaitu 75 %, jarak rumah kader yang dekat yaitu 53,6 %, kader baru yaitu 55,4 %, kader yang mengikuti pelatihan yaitu 73,2 %, kader yang mendapatkan dukungan secara baik yaitu 55,4 %, dan kader yang mendapatkan penghargaan yaitu 50,9 %. Hasil uji hubungan pada penelitian ini variabel-variabel yang memiliki hubungan secara bermakna dengan tingkat keaktifan kader dalam kegiatan posyandu adalah variabel pendidikan dan variabel pengetahuan (p.value < 0,05), sedangkan variabel-variabel yang tidak memiliki hubungan secara bermakna dengan tingkat keaktifan kader dalam kegiatan posyandu adalah variabel umur, pekerjaan, motivasi, jarak rumah kader ke posyandu, lama menjadi kader, pelatihan kader, dukungan petugas kesehatan dari puskesmas, dan penghargaan bagi kader (p.value ≥ 0,05). Melihat masih banyak ditemukannya kader yang rendah tingkat keaktifan dalam kegiatan posyandu (53,6 %), maka diharapkan adanya kerjasama yang terjalin antar berbagai pihak baik dari kecamatan dan petugas kesehatan di puskesmas dengan instansi-instansi kesehatan terkait seperti dinas kesehatan guna mengadakan pembinaan berupa pelatihan-pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader. Selain itu, mengadakan pengawasan serta pemantauan guna meningkatkan kinerja kader dalam kegiatan posyandu dan pemberian penghargaan bagi kader berprestasi guna membangkitkan semangat para kader dalam melakukan kegiatan posyandu. Daftar Bacaan : 35 bacaan (1998-2010)