Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN Skripsi, Agustus 2011 Lailatul Badriah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Santri Di Asrama Pesantren Modern Daarul Muttaqien Cadas, Sepatan, Tangerang, Banten Tahun 2011 xxv + 93 halaman + 3 bagan + 1 gambar + 21 tabel + daftar pustaka + lampiran ABSTRAK Skabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei yang masih tersebar luas di seluruh dunia khususnya di 300 negara yang biasanya disebabkan oleh kondisi pemukiman yang padat, kurangnya hygiene perseorangan dan kondisi lingkungan yang kurang baik bahkan dikatakan buruk, berdasarkan catatan medis klinik pesantren diketahui dari tahun 2008--2009 sebanyak 89 kasus, dari data tersebut dapat dikatakan bahwa angka kejadian Skabies di Pesantren tersebut masih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Santri Di Asrama Pesantren modern Daarul Muttaqien Cadas, Sepatan, Tangerang, Banten Tahun 2011. Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik (kuantitatif) dengan desain penelitian cross sectional (Azwar, et al, 2003), untuk melihat hubungan antara karaktersitik, hygiene perseorangan, pelayanan kesehatan dan kondisi lingkungan fisik dengan kejadian Skabies. Populasi yaitu seluruh santri di Asrama Pesantren Modern Daarul Muttaqien dengan sampel sebanyak 84 santri yang diambil menggunakan metode stratified random sampling . Hasil dari penelitian ini adalah santri yang Skabies (47,6%), beresiko 12-4 tahun (51,2%), berjenis kelamin laki-laki (53,6%), Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah (50,0%), pengetahuan kurang baik (58,3%), lama mukim di Asrama (78,6%), bertukar pakaian (kurang baik) (81,0%), kontak langsung dengan teman (kurang baik) (56,0%), tidak menggunakan alas tidur (kurang baik) (78,6%), frekuensi ganti pakaiannya baik (32,1%), frekuensi mandi kurang baik (92,9%), petugas kesehatan kurang berperan (58,3%), kamar padat penghuni (65,5%), kelembaban kamar memenuhi syarat (89,3%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki hubungan dengan jenis kelamin (P Value 0,000), kepadatan hunian (P Value 0,017)Dan variabel yang tidak berhubungan yaitu umur (P Value 0,279), jenjang pendidikan (P Value 0,382), lama mukim (P Value 0,171), pengetahuan (P Value 0,555) Tukar menukar pakaian (P Value 0,060), kontak langsung dengan teman (P Value 0,054), Penggunaan alas tidur (P Value 0,196), Frekuensi ganti pakaian (P Value 0,385), Frekuensi mandi (P Value 0,904), Peran petugas kesehatan (P Value 0,883), kelembaban kamar (P Value 0,364). Dengan demikian penelitian ini dapat merekomendasikan beberapa saran dan informasi pentingnya mengetahui dan menanggulangi penyakit Skabies dengan cara meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan. Daftar Bacaan: 49 (Tahun 2000--2011)