Abstrak
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Program Studi Diploma III Teknik Kardiovaskular Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2011 Sheila Oprina Teknik Pemeriksaan Trans Torakal Ekokardiografi Pada Pasien Dengan Double Valve Replacement Mitral dan Aorta Di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2011 xix + 73 halaman, 63 gambar, 58 singkatan, 5 tabel, 2 lampiran ABSTRAK penyakit infeksi dan kardiovaskuler selalu menempati urutan teratas disusul kemudian oleh penyakit keganasan sebagai pembunuh masyarakat. Penyebab infeksi terutama bakteri, khususnya yang menyerang saluran pernapasan ialah bakteri streptococcus beta hemolyticus sebanyak 0,3% nya akan berpotensi menjadi demam rematik. Angka kejadian demam rheumatik di Indonesia dapat mencapai 5 kasus per 100.000 penduduk dengan manifestasi yang beraneka ragam. Demam rhematik dapat menyebabkan komplikasi kelainan katup dan yang paling sering yaitu penyempitan katup mitral atau Mitral Stenosis ( MS ), kebocoran katup mitral atau Mitral Regurgitation ( MR ), penyempitan katup aorta atau Aorta Stenosis ( AS ) dan kebocoran katup aorta atau Aorta Regurgitation(AR). Salah satu intervensi yang dapat di lakukan untuk mencegah kondisi yang lebih buruk misalnya kematian pada pasien dengan kelainan katup MS, MR, AS dan AR severe yaitu dengan penggantian katup ganda atau Double Valve Replacement (DVR). DVR adalah prosedur operasi jantung di mana katup pasien diganti dengan katup buatan (prostetik). Tujuan penulisan KTI ini yaitu untuk memberikan gambaran tentang teknik pemeriksaan Trans Torakal ekokardiografi (TTE) pada pasien dengan katup prostetik mekanik Aorta dan Mitral. Pada tanggal 7 Juni 2011, dilakukan pemeriksaan TTE pada salah satu pasien rawat jalan bernama Tn.AI dengan diagnosa Post DVR 22 Mei 2011. Pemeriksaan TTE yang dilakukan pada kasus ini menggunakan tiga standar pemeriksaan ekokardiografi yaitu Dua Dimensi (2-D), Motion mode (M-mode), dan doppler. Dua Dimensi (2-D) untuk menilai anatomi dan gerakan katup prostetik mekanik mitral dan Aorta, serta menilai ada tidaknya struktur abnormal pada katup prostetik tersebut. M-mode untuk melihat gerakan katup prostetik mekanik Mitral dan aorta dan Doppler untuk mengevaluasi fungsi katup prostetik seperti adanya obstruksi aliran dan regurgitasi. Sebelum melakukan pemeriksaan diperlukan beberapa persiapan antara lain persiapan mesin, alat penunjang, dan persiapan pasien. Pembahasan masalah dalam KTI ini didapatkan persamaan antara teori dan studi kasus. Persamaan tersebut meliputi persiapan mesin ekokardiografi, persiapan alat penunjang, persiapan pasien yang tidak perlu melakukan persiapan khusus seperti puasa atau lainnya dan bagi pasien rawat jalan harus membawa surat pengantar dari dokter untuk dilakukan pemeriksaan TTE dan bukti administrasi, lalu pasien diminta untuk menganti pakaian dengan baju yang disediakan. Posisi pasien pada pemeriksaan ini yaitu berbaring miring kiri (Left Lateral Decubitus Position) dengan tangan kiri pasien di bawah kepala tujuannya agar jantung lebih dekat ke dinding dada, lalu melakukan prosedur pemeriksaan yang diawali dengan pengambilan 2-D, M-mode, dan doppler. Hasil yang didapat dari pemeriksaan ekokardiografi pada pasien ini yaitu fungsi katup prostetik mekanik Aorta dan Mitral tergolong baik dengan eMVA 1,9 cm2 dan Mean Pressure Gradient 3 mmHg, sedangkan AVA 1,4 cm2, Peak Gradien 29,7 mmHg, Mean AVG 17,0 mmHg. Serta tidak terdapat leakage pada katup mitral maupun aorta, maka dapat di simpulkan bahwa katup prostetik mekanik mitral pada pasien ini berfungsi dengan baik . Untuk mendukung tercapainya hasil pemeriksaan yang akurat maka seorang teknisi kardiovaskular harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anatomi fisiologi jantung dan pembuluh darah, serta berbagai macam kelainannya dan mengenai knobologi mesin.