Abstrak
Tesis ini bertujuan ingin menelaah dan mengkaji hubungan kausal hasil belajar matematika ditinjau dari gaya mengajar, motivasi belajar, dan disposisi matematika. Sampel sebanyak 118 siswa dipilih dengan menggunakan teknik Simple random sampling. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan metode koesioner dan tes. Koesioner digunakan untuk menjaring data gaya mengajar, motivasi belajar, dan disposisi matematika. Sedangkan Tes digunakan untuk menjaring data hasil belajar matematika. Analisis data menggunakan metode analisis jalur yang sebelumnya dilakukan uji asumsi tentang normalitas data, heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan linieritas. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Terdapat pengaruh langsung positif gaya mengajar terhadap hasil belajar matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,066 dan nilai t sebesar 1,720 pada taraf signifikansi 5%. (2) Tidak terdapat pengaruh langsung positif yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,017 dan nilai t sebesar 1,182 pada taraf signifikansi 5%. (3) Terdapat pengaruh langsung positif disposisi matematika terhadap hasil belajar matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,0230 dan nilai t sebesar 2,941 pada taraf signifikansi 5%. (4) Terdapat pengaruh langsung positif gaya mengajar terhadap disposisi matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,138 dan nilai t sebesar 1,701 pada taraf signifikansi 5%. (5) Terdapat pengaruh langsung positif motivasi belajar terhadap disposisi matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,135 dan nilai t sebesar 1,976 pada taraf signifikansi 5%. (6) Terdapat pengaruh langsung positif gaya mengajar terhadap motivasi belajar dengan koefisien jalur sebesar 0,053 dan nilai t sebesar 2,675 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diberikan saran sebagai berikut. (1) Bagi penyelenggara sekolah disarankan untuk melakukan pengembangan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan. Pelatihan tentang penerapan variasi gaya mengajar dengan menyesuaikan gaya belajar siswa, model pembelajaran konstruktivisme dan ivestigasi. (2) Bagi guru disarankan untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara optimal dengan menerapkan variasi gaya mengajar dan model pembelajaran konstruktivisme atau investigasi sesuai tujuan pembelajaran, materi ajar, dan gaya belajar siswa dalam suatu kelas tertentu. Selain itu, guru disarankan untuk melakukan kreativitas dan inovasi yang menarik dalam pembelajaran untuk menjaga dan meningkatkan motivasi belajar siswa, seperti menggunakan media, kuis, permainan, atau mempraktikkan materi ajar terkait relevansinya dengan kehidupan. (3) Para peneliti di bidang pendidikan disarankan untuk meneliti ulang tentang pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Ini perlu dilakukan karena temuan penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh langsung yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.