Abstrak
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran individual dikaitkan dengan kemampuan awal siswa. Disamping itu juga diteliti adakah interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan awal siswa. Hipotesis yang di uji adalah (1) Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran individual. (2) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal siswa peserta belajar terhadap hasil belajar Matematika (3) Pada siswa yang kemampuan awalnya tinggi hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran individual. (4) Pada siswa yang kemampuan awalnya rendah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatis lebih rendah dari pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran individual Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi adalah seluruh siswa SMP Negeri 11 Jakarta yang berjumlah 871 orang pada tahun pelajaran 2010-2011, sedangkan populasi target adalah siswa yang terdiri dari tiga tingkat kelas yaitu VII, VIII, dan IX. Dari ketiga tingkat tersebut terpilih kelas IX yang mempunyai 9 kelas reguler dan 1 kelas billigual. Dari 10 kelas tersebut dipilih 2 kelas yang akan dijadikan kelas sampel dengan teknik cluster random sampling. Dari kedua kelas ini terpilih kelas IX-5 yang mendapatkan pengajaran dengan strategi kooperatif dan kelas IX-7 dengan strategi individual. Dari masing-masing kelas akan dikelompokkan menjadi siswa yang kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah. Sampel yang diambil adalah 27% dari siswa yang kemampuan awalnya tinggi dan 27% dari siswa yang kemampuan awalnya rendah yang berjumlah 44 siswa. Teknik Pengambilan Data berupa instrumen tes yaitu instrumen untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan instrumen hasil belajar matematika. Instrumen tes diuji dengan teknik korelasi product moment dan Point Biserial Correlation untuk mengetahui validitas dan realibilitas tes. Analisis data yang digunakan adala ANAVA dua jalur. Hasil penelitian ini menemuka bahawa : (1) Hasil belajar Matematika siswa antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran individual yang ditunjukkan dengan X=68.95 > 64.9. Perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang dibuktikan dengan ANAVA dua jalur dengan nilai Fh=1,49 < Ft = 4,08, pada taraf signifikansi a=0.05. (2) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal siswa , hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis dengan signifikansi a=0.05, dimana F h= 3,18 Ft 4,08. (3)Hasil belajar Matematika siswa dengan kemampuan awal tinggi antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran individual yang ditunjukkan dengan X= 75,86 > 67.5. Perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang dibuktikan dengan ANAVA dua jalur dengan nilai Fh = 1,49 < Ft 4,08, pada taraf signifikansi a=0.05. (4) Hasil belajar Matematika siswa dengan kemampuan awal rendah antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif lebih kecil dari pada kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran individual yang ditunjukkan dengan X=61,22 > 62,04. Perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang dibuktikan dengan ANAVA dua jalur dengan nilai Fh= 1,49 < Ft 4,08, pada taraf signifikansi a=0.05. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 11 Jakarta, khususnya dalam membantu mengatasi kesulitan belajar Matematika siswa.