Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris perbandingan hasil belajar fisika antara yang menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan tipe Jigsaw di SMA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 46 Jakarta dengan sampel penelitian diambil dari dua kelas, yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen I yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD dan kelas X-4 sebagai kelas eksperimen II. yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw yang ditentukan secara simple random sampling. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen I (yang diajar dengan tipe STAD)adalah 76,23 lebih tinggi dibanding dengan nilai rata-rata kelas eksperimen II (yang diajar dengan tipe Jigsaw) yaitu 68,67. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan dengan uji normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas dengan uji Fisher. Uji normalitas untuk kelas eksperimen I didapat Lhitung=0,1190<0,1610=Ltabel sedangkan uji homogenitas didapat Fhitung=1,735<1,848=Ftabel. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan 58, diperoleh t hitung=3,640 dan ttabel=2,0021. Dari pengujian tersebut diperoleh t hitung > ttabel sehingga tolak H0 dan terima H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara yang menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan tipe Jigsaw di SMA kelas X.