Abstrak
ABSTRAK Judul : Aktualisasi Diri Seorang Penari Ronggeng dalam Upaya Pembentukan Identitas Sosial di Kehidupan Sehari-hari (Studi Kasus: Penari Ronggeng di Daerah Jatisari, Bekasi) Nama : Tania Dwi Anggraini NIM : 0606015079 Program Studi : Ilmu Komunikasi Peminatan : Hubungan Masyarakat Halaman : 134 + x halaman + 2 tabel + 7 gambar + 33 biibliografi. Penelitian ini berawal dari anggapan negatif yang melekat dari seorang penari ronggeng, mereka sering dianggap oleh masyarakat sebagai wanita penghibur. Citra negatif yang sudah menjadi simbol dan sudah terbentuk dari penari ronggeng ingin diketahui bagaimana aktualisasi diri mereka dengan identitas yang sudah ada di dalam seorang penari ronggeng melalui kehidupan sehari-hari di masyarakat. Penelitian ini menggunakan konteks komunikasi antarpribadi dan psikologi komunikasi yang meliputi tahapan komunikasi antarpribadi dan aktualisasi diri yang dilakukan oleh seorang penari ronggeng, teori ini membahas tentang bagaimana kebutuhan paling puncak yaitu aktualisas diri dari seorang penari ronggeng yang dicapainya berdasarkan Hierarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi diri adalah satu kebutuhan dimana seseorang ingin menjadi sesuatu yang ingin dicapai, menentukan pemenuhan pribadi dan ia mampu melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan dan menggali data secara mendalam informasi dari informan agar data yang didapat lebih akurat, dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini adalah aktualisasi diri yang dilakukan oleh seorang penari ronggeng yaitu menikah, menjadi orang yang lebih baik, dan menjadi penari ronggeng profesional. Faktor pendukung dari aktualisasi diri yang dicapai yaitu dengan cara berkomunikasi dan membuka diri terhadap orang lain, melakukan perubahan dalam hal perilaku, tutur kata dan berpakaian yang lebih sopan. Hasil penelitian ini memberikan satu gambaran bahwa meskipun penari ronggeng dianggap negatif oleh masyarakat, namun sebagai manusia biasa mereka tetaplah memiliki kebutuhan untuk dihargai orang lain. Kebutuhan tersebut diupayakan direalisir dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dengan modal itulah aktualisasi diri informan penari ronggeng terwujud.