Abstrak
Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Tangerang. Metode penelitian dilakukan secara quasi eksperimen. Sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas X.3, X.4, X.8, dan X.9 yang masing-masing berjumlah 40 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik matching, yaitu mengambil 4 kelas diantara 9 kelas X (sepuluh) yang ada, yang memiliki perbedaan nilai mata pelajaran Kewarganegaraan dalam raport tidak terlalu besar dan hampir sama. Kemudian dilanjutkan dengan random untuk menentukan mana yang menggunakan Model I (Simulasi "Sehari Menjadi Anggota DPR"), Model II (Reactive Teaching), Model III (Portopolio Kartun Pers) dan Model IV (Konvensional yakni dari MPR-RI). Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan statistik terapan yakni Anawa Satu Arah. Penelitian ini berhasil menguji hipotesis, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan dari keempat model tersebut. Pemahaman Dasar Negara dan Amandemen UUD 1945 untuk model Pembelajaran Reactive Teaching lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran dengan simulasi, portopolio kartun pers dan konvensional.