Abstrak
ABSTRAK BAYTUL IZZAH : Gambaran Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek Mandiri Wilayah Jakarta Barat Tahun 2010 Berdasarkan Self
Assessment.
Apotek sebagai salah satu sarana untuk menjalankan pelayanan
kefarmasian saat ini dituntut untuk dapat mengaplikasikan pekerjaan kefarmasian dengan pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat (drug oriented) ke pasien (patient oriented) yang mengacu kepada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care). Fenomena saat ini, terdapat kecenderungan
konsumen atau pasien yang semakin kritis dalam mendapatkan informasi tentang obat yang dikehendakinya dengan jelas dan lengkap. Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran suatu pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh apotek mandiri di wilayah Jakarta Barat.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data dikumpulkan secara potong lintang (cross sectional) dengan menggunakan angket. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling (metode acak sederhana) menggunakan angka random kemudian data diolah secara univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor yang didapat dari bidang
pelayanan obat tanpa resep 38,2813%, pelayanan obat resep 42,9495% dan pelaksanaan komunikasi-informasi-edukasi 27,7282%. Dari segi pelayanan bahwa pelaksanaan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pharmaceutical care masih dinilai kurang baik. Sedangkan skor yang didapat dari bidang sumber daya manusia 66,4868% (cukup baik), bidang evaluasi mutu pelayanan
11,4159%.
Jadi rerata skor untuk semua bidang yaitu bidang pengelolaan sumber
daya, bidang pelayanan obat tanpa resep, bidang pelayanan obat resep, bidang pelaksanaan pelayanan komunikasi-informasi-edukasi dan bidang evaluasi mutu pelayanan adalah 37,4045%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek mandiri wilayah Jakarta Barat masih dinilai
kurang baik.