Abstrak
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA September 2011 ABSTRAK Desy Humairah; 0709015010 Peranan Doa sebagai Coping pada Ibu dari Anak dengan Leukemia Kata kunci: Doa, Coping, Leukemia Seseorang cenderung kembali pada agama dengan cara berdoa ketika dihadapkan ada situasi sulit dalam hidupnya. Sebagian besar orang kembali berdoa untuk menghadapi asalah kehilangan atas seseorang, penyakit yang diderita dirinya maupun keluarganya (Ellison dan Taylor dalam Argyle 2000). Berdoa juga merupakan respon yang paling umum ditemukan pada keluarga dari pasien penyakit kronis (Segall dan Wykle dalam Pargamant, Ano, dan Wacholtz, 2005). Salah satu penyakit kronis yang banyak menyerang anak-anak sebagai penderitanya adalah leukemia. Oleh karena itu, doa juga dinilai sebagai coping yang digunakan oleh Ibu dengan anak leukemia. Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan yang diangkat yaitu peranan doa sebagai coping pada Ibu dari anak dengan leukemia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi fenomenologi terhadap dua subyek. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dimulai dengan menggali konsep doa menurut subyek, maknanya dalam menghadapi situasi masalah leukemia anaknya, bentuk-bentuk doa sebagai coping yang dilakukan hingga pada peranan doa tersebut. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan tahapan analisis data fenomenologi dari Kruger (1981). Hasil penelitian mengungkapkan Ibu dengan anak leukemia memaknai doa sebagai coping dalam menghadapi situasi masalah leukemia anaknya. Doa sebagai coping berperan sebagai emotion-focused ketika setelah berdoa Ibu merasa tenang dalam menghadapi kondisi anak yang sakit terutama saat kondisi anak menurun akibat kemoterapi. Doa juga dapat berperan sebagai problem-focused coping ketika Ibu mempersepsikan terjadinya perbaikan kondisi anak sebagai hasil dari usaha doa yang ia lakukan. Selain itu, Ibu dengan anak leukemia juga memperoleh makna baru yang positif dalam memandang masalahnya setelah berdoa.