Abstrak
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Skripsi, Mei 2011 HASNULLAH FAKTOR ? FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN DI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK CITEUREUP BOGOR TAHUN 2010 Xiv + 58 halaman, 15 Tabel, 1 gambar, 8 lampiran ABSTRAK PT Indocement adalah perusahaan industri semen terbesar dan modern yang ada di Indonesia, kegiatan produksi di industry ini tak lepas dari resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi dengan demikian resiko kerugian yang diderita perusahaan juga akan jauh lebih besar jika kecelakaan itu menimbulkan korban jiwa, kerusakan peralatan dan menggangu kuantitas produksi, apabila hal ini tidak di antisipasi maka kecelakaan akan terjadi dan terus meningkat. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berhubungan menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Citeureup Jawa Barat tahun 2010. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan metode survey dimana penulis melakukanya pendekatan cross sectional, dimana data yang dikumpulkan baik independen maupun dependen variable dalam satu waktu penelitian. Lokasi penelitian adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor, dengan waktu penelitian pada bulan Juni - Desember 2010 dan waktu pengambilan data bulan Desember 2010. Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh pekerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, sedangkan sampel adalah seluruh pekerja yang bekerja di bagian produksi Plant 3 dan 4 berjumlah 229 orang sedangkan sampel yang diambil untuk penelitian adalah 100 orang pekerja yang sudah bekerja selama 1 tahun . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling quota. Sampling quota adalah Sampling Kuota. Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sample secara bebas dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Hasil penelitian didapatkan bahwa variable yang mengalamai kecelakaan kerja adalah variable umur responden yang berusia tua (>=30) (59,1%), pekerja dengan pendidikan rendah (57%), masa kerja (>5 tahun) (57,1%), pengetahuan tinggi (60,3), waktu kerja shift 1 (58,6%) dan shift 3 (35,4%), , tindakan tidak aman yang beresiko (55,4%), kondisi tidak aman yang beresiko (57,7%). Penelitian ini menunjukan ada hubungan antara variable umur dengan kecelakaan kerja ( Pvalue = 0,021 ), waktu kerja dengan kecelakaan kerja ( Pvalue = 0,003 ), sedangkan variable yang tidak ada hubungan dengankecelakaan kerja adalah pendidikan ( Pvalue = 0,468 ), masa kerja ( Pvalue = 0,109 ), pengetahuan ( Pvalue = 0,034 ), tindakan tidak aman ( Pvalue = 0,285 ), kondisi tidak aman ( Pvalue = 0,723 ). Berdasarkan hasil peneltian ini, penulis menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang sama dan dalam jumlah sampel yang lebih besar, sehingga didapatkan hasil penelitian secara umum,dan komitmen manajemen dalam kebijakan K3, pelatihan atau traning tentang kecelakaan kerja secara berkala serta melaksanakan manajemen perusahaan yang terintegrasi dengan SMK3. Daftar Bacaan : 45 (1996 ? 2009 )