Abstrak
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT (MRS) Skripsi, September 2011 Herlina Siregar ?Analisis Manajemen Piutang Tak Tertagih Pasien Rawat Inap Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PT. Jamsostek Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan Tahun 2010?. xviii + 110 halaman + 2 daftar tabel + 1 daftar istilah + 2 datfar singkatan + 3 daftar pustaka + 20 lampiran. ABSTRAK Rumah sakit pemerintah merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang melayani pasien rawat inap melalui jasa asuransi kesehatan. Salah satunya diselenggarakan oleh pemerintah adalah PT. Jamsostek. Pengelolaan pembayaran secara kredit harus dijalankan dengan cermat dan berkesinambungan karena kegagalan pengelolaan akan membawa akibat penambahan biaya untuk menutupi kewajiban jangka pendek. Bertambahnya biaya dalam penagihan serta adanya kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Berdasarkan data keuangan dari RSUP Fatmawati jumlah piutang tidak tertagih pasien rawat inap pada tahun 2008 sebesar Rp. 168.500.098, tahun 2009 sebesar Rp. 294.951.648 dan pada tahun 2010 sebesar Rp.603.315.438. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyebab piutang tak tertagih pasien rawat inap program jaminan Pemeliharaan Kesehatan PT. Jamsostek di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan Tahun 2010. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui pengamatan proses, pengamatan dokumen dan wawancara mendalam. Proses yang diamati adalah sistem piutang pasien rawat inap sampai diajukannya penagihan pembayaran ke PT. Jamsostek. Hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Input yang dihasilkan oleh SDM sebagian besar sudah mencukupi, hanya kekurangan pada tahap penagihan khusus petugas yang menangani berkas Pasien Rawat Inap Jamsostek. Petugas yang tidak tersedia ada pada tahap pra penerimaan dan tahap penutupan rekening dikarenakan tahap tersebut tidak tersedia. Pada tahap pra penerimaan fungsi tugas tersebut sudah dilakukan oleh petugas penerimaan. Tugas tahap penutupan dilakukan oleh petugas tahap penagihan, dan hal ini membuat petugas penagihan terhambat dalam proses verifikasi klaim, SDM dari setiap tahapan belum mendapat pelatihan sesuai dengan tugasnya. Selama ini hanya diberikan pelatihan tentang keperawatan secara umum dan pelatihan tersebut tidak sesuai dengan masing-masing fungsi tugas setiap tahapan manajemen piutang. Tidak ada anggaran atau dana khusus untuk peningkatan pelayanan seperti pemberian pelatihan khusus petugas setiap tahapan manajemen. Tersedia kas di tahap penagihan sekitar Rp.500.000 dan dialokasikan untuk dinas luar. Sarana secara khusus seperti form, komputer, ATK, telepon sudah mencukupi dan memadai, hanya tahap penagihan masih merasa kurang dengan fasilitas lemari arsip. Metode telah jelas dan tertulis di SOP baik IKS maupun Tarif rumah sakit. Prosedur yang tidak ada hanya tahap pra penerimaan. Process dari tahapan manajemen piutang yang dihasilkan adalah tahap pra penerimaan yang belum tersedia dan penutupan rekening yang belum berfungsi secara tersendiri. Output yang dihasilkan adalah jumlah piutang yang tidak tertagih tahun 2010 sebesar Rp. 603. 315.438,- dimana jenis klaim yang tidak tertagih tertinggi yaitu jenis tindakan medik terjadi pada bulan Januari tahun 2010. Saran yang bisa diberikan adalah tersedianya tahap pra penerimaan guna memudahkan prosedur pemberian informasi sebelum pasien masuk dalam tahap rawat inap. Pada tahap penerimaan pasien, petugas dibagi atas tugas menerima pasien dengan jaminan maupun bayar pribadi untuk memudahkan petugas melaksanakan tugasnya sampai pasien dipindahkan ke rawat inap. Pada tahap perawatan diberikan pelatihan tentang pemahaman mengenai isi IKS Jamsostek agar mengurangi jenis klaim yang tidak tertagih. pada tahap penataan rekening diberikan pelatihan menata berkas dengan maksimal sesuai dengan tindakan yang diberikan pasien. Pada tahap penagihan diberikan pelatihan tentang pemahaman mengenai isi IKS Jamsostek agar mengurangi jenis klaim yang tidak tertagih dan dilakukan penambahan petugas khusus verifikasi klaim pasien rawat inap. Tersedianya tahap penutupan rekening secara tersendiri untuk memudahkan petugas penagihan fokus mengerjakan tugas verifikasi klaim pasien rawat inap di tahap penagihan saja dan dengan adanya SDM tahap penutupan diharapkan lebih aktif dalam melakukan penagihan lanjutan. Sedangkan saran untuk hasil output dapat mengurangi jumlah proporsi piutang yang tidak tertagih dari jenis tindakan pelayanan yang diberikan di tahap perawatan. Daftar Bacaan : 31 ( 1993 ? 2010 )