Abstrak
Mendonorkan darah merupakan salah satu tingkah laku prososial yang sangat penting. Data statistik PMI tahun 2000 menunjukan, jumlah darah yang terkumpul hanya sekitar 0.47% dari jumlah penduduk Indonesia. Idealnya jumlah darah yang tersedia berkisar 1% dari jumlah penduduk Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adakah hubungan yang bermakna antara orientasi religius dan sikap terhadap perilaku mendonorkan darah, khususnya dalam aspek kesehatan, psikologis dan sosial. Sample berjumlah 202 orang yang dipilih secara accidental di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Hasil analisis data yang menggunakan teknik korelasi Pearson menunjukan ada hubungan positif yang signifikan antara orientasi religius intrinstik dan sikap terhadap perilaku mendonorkan darah. Sedangkan tidak ada hubungan bermakna antara orientasi religius ekstrinsik dan sikap terhadap perilaku mendonorkan darah.