Abstrak
Berdasarkan fenomena sehari-hari dapat dilihat bahwa banyak pengendara yang melanggar tanda-tanda lalu lintas. Tingkah laku melanggar tanda-tanda lalu lintas ini merupakan salah satu contoh dari tingkah laku mengendara agresif yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. Salah satu faktor internal yang menyebabkan munculnya perilaku melanggar tanda-tanda lalu lintas adalah tidak adanya intensi untuk mematuhi tanda-tanda lalu lintas. Intensi merupakan indekasi mengenai besarnya usaha yang dikeluarkan individu untuk melakukan suatu tingkah laku. Responden penelitian berjumlah 55orang pengendara bus di Jakarta yang diambil secara insidental. Alat ukur yang digunakan adalah dua buah kuesioner, yaitu (1) kuesioner intensi mematuhi tanda-tanda lalu lintas;(2) kuesioner tingkah laku melanggar tanda-tanda lalu lintas. Kedua kuesioner ini menggunakan skala dengan empat kategori respon. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan terbalik antara intensi mematuhi tanda-tanda lalu lintas dan tingkah laku melanggar tanda-tanda lalu lintas, rtinya semakin tinggim intensi mematuhi tanda-tanda lalu lintas maka semakin rendah tingkah laku melanggar tanda-tanda lalu lintas.