Abstrak
Resolusi konflik membutuhkan energi yang sangat besar saat diaplikasikan dalam konflik di Maluku. Sejak awal, gerakan BakuBae menjadi gerakan moral guna menghentikan kekerasan di Maluku yang mulai pecah Januari 1999 dan terus berlangsung hingga tahun 2000. Konflik memeng membawa kita pada pilihan-pilihan dalam hal pencarian cara penyelesaian konflik. Dalam kaitan itu, kita dapat kembali pada cara-cara budaya, khususnya karena hal itu dimengerti dan diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik. Walau pada awalnya berupa workshop yang hanya diikuti segelintir orang, namun dengan berbagai hambatan, gerakan BakuBae dapat menggelinding menjadi kekuatan moral yang dapat meredam konflik berkelanjutan di Maluku.