Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi coping yang dilakukan oleh perempuan buruh migran Indonesia yang mengalami kekerasan. Penghayatan seseorang terhadap pengalaman kekerasan yang diterima serta sumber-sumber yang dimilikinya akan mengarahkan usaha seseorang dalam mengatasi permasalahan dan pada akhirnya menentukan keadaan psikologis seseorang. Karakterristik partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan buruh migran Indonesia yang pernah berkerja sebagai pembantu rumah tangga di daerah Timut Tenggah serta pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual. Partisipan dalam penelitian ini di peroleh melalui Rumah Sakit Polri Kramat Jatidan International Organization for Migration (IOM) Indonesia. Hasil yang di peroleh dari penelitian ini adalah partisipan yang pernah memiliki pengalaman kerja yang baik sebelumnya seta memiliki self afficacy yang tinggi lebih mampu menampilkan upaya yang lebih aktif untuk menghadapi majikan secara langsung dan meninggalkan situasi kerja (problem-focused coping). Setelah kembali ke Indonesia, emosional-focused coping lebih dominan dilakukan untuk mengelola respon emosional diri terkait dengan dampak dari kekerasan yang dialami