Abstrak
Beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan prestasi olahragawan, antara lain bobot latihan fisik dan masukan zat gizi, terutama saat dan menjelang bertanding. Kebutuhan energi diharapkan bagi olahragawan lebih besar daripada bukan olahragawan. Bila energi dari karbohidrat dipakai terus menerus selama bertanding, kebutuhan energi diambil dari protein. Bila keadaan tersebut berlanjut dapat menurunkan prestasi olahragawan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dengan disuplementasi asam amino bercabang ke dalam makanan olahragawan akan digunakan pada waktu proses metabolisme protein sebagai sumber energi selama bertanding. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bila ke dalam makanan olahragawan diberikan asam amino bercabang (BCAA) akan meningkatkan prestasi olahragawan. Subyek diambil dari cabang olahraga judo sebanyak 15 orang pejudo yunior, umur antara 14 - 19 tahun, dibagi dalam 2 kelompok (A dan B) masing-masing terdiri dari komposisi, berat badan dan jenis kelamin yang sama, tinggal di asrama dan mendapat makanan yang sama pula. Perlakuan ada 3 periode, masing-masing selama 12 hari. Periode I subyek diberi kapsul placebo ke dalam makanannya selama 12 hari. Hari ke 11 subyek diperiksa keadaan klinis, biokimia darah dan uji kebugaran jasmani. Setelah diistirahatkan selama 14 hari, dilakukan Periode II, subyek diberi kapsul placebo selama 12 hari, pada hari ke 11 dilakukan pemeriksaan klinis, biokimia darah menjelang uji kebugaran jasmani. subyek diberi kapsul asam amino bercabang (BCAA). Setelah diistirahatkan selama 14 hari, dilakukan Periode III, pemberian kapsul placebo diganti dengan kapsul yang berisi asam amino campuran selama 12 hari. Pada hari ke 11 diperiksa ulang klinis dan biokimia darah. Menjelang uji kebugaran jasmani subyek diberi kapsul BCAA. Parameter yang digunakan adalah masukan dan keluaran energi, zat gizi makanan yang dikonsumsi, biokimia darah dan uji kebugaran jasmani. Periode I, II, III dengan melalui statistik uji-t. Hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : Penggunaan energi pada perlakuan Periode II lebih besar dari masukan energi. Keadaan biokimia darah selama 3 macam perlakuan (PI, PII, PIII) tidak memberikan perbedaan yang bermakna. Uji kebugaran jasmani selam 3 periode dibandingkan dengan standar minuman dari KONI, beberapa kegiatan memberi pengaruh, terutama yang menggunakan otot walaupun setelah diuji t memberikan hasil yang tak nyata. Kesimpulan dari penelitian ini mengungkapkanbahwa pemberiah asam amino bercabang (BCAA) terhadap para pejudo yunior sedikit meningkatkan prestasi terhadap beberapa kegiatan uji kebugaran jasmani, yaitu yang menggunakan tenaga otot, sedangkan terhadap kesehatan fisik (endurance) belum tampak pengaruhnya.