Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya kadar iodium (KIO3) yang masih ada dalam garam beriodium selama pengemasan, penyimpanan dan penanganan di rumah tangga. Pada penelitian ini garam beriodium dikemas dengan menggnakan 4 macam jenis pengemas yaitu plastik bening, plastik gelap, gelas bening dan gelas merah gelap. Masing-masing garam dalam kemasan disimpan selama 0.2, 4.6 dan 8 minggu; dan kemudian diamati kadar iodiumnya (KIO3). Selain itu diteliti pula kadar iodium yang ada pada sayuran (wortel, bayam dan labu siam) setelah masing-masing sayuran tersebut dibubuhi garam beriodium dan kemudian dimasak secara dikukus, direbus dan ditumis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa garam beriodium yang dikemas dengan gelas yang berwarna merah gelap, selama penyimpanan kadar iodium (KIO3) yang masih ada paling banyak (39.43 ppm) dibanding ketiga jenis kemasan lainnya (antara 31.40 ppm dan 33.53 ppm). Dua minggu pertama penyimpanan merupakan periode berkurangnya kadar iodium (KIO3) paling banyak yaitu antara 2.30 persen dan 14.40 persen. Semakin lama disimpan kadar iodium garam semakin rendah. Garam beriodium yang dibutuhkan pada sayuran yang dimasak dengan cara dikukus, kadar iodium yang masih ada paling banyak (antara 13.76 ppm dan 18.64 ppm) dibandingkan sayuran yang dimasak dengan kedua cara pemasangan lainnya (masih ada antara 7.86 ppm dan 12.04 ppm).