Abstrak
Secara umum anak-anak usia dini pernah mengalami kesulitan dalam belajar (learning difficulties). Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri individu anak usia dini sendiri, seperti faktor biologis, kesehatam badan, cacat fisik, gangguan organbiologik/neurobiologik, kondisi medik umum dan faktor psikologis. Yang lain adalah faktor eksternal, yang berasal dari luar dirinya, seperti faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Adapun ciri-ciri anak usia dini yang mengalami learning difficulties adalah kesulitan dalam membaca (dyslexia), hambatan dalam menulis kata atau kalimat (dysgaaphia), hambatan dalam berhitung (dyscalculia), cenderung memiliki sikap kurang positif (misbehavior). Menghadapi anak usia dini demikian, guru pun mengalami hambatan (teaching difficulties), baik karena faktor guru itu sendiri, faktor anak atau lainnya. Dampak dari kesulitan belajar (learning difficulties) itu antara lain hasil belajar rendah dan tidak seimbang dengan usahanya, lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas dan kadang menunjukkan pola kepribadian negatif. Untuk itu perlu adanya upaya pemecahan dengan cara analysis dan diagnosis kesulitan belajar melalui observasi dan pemeriksaan anak usia dini, test diagnostik, test inteligensi, remedial teaching dan remedial test serta memformat ulang cara belajar anak usia dini.