Abstrak
Instruksi pimpinan yang efektif terlaksana merupakan cerminan dari kepemimpinan yang efektif. Banyak sekali instruksi pimpinan organisasi, baik perusahaan maupun negara, sekarang ini bermunculan tetapi kenyataannya realisasi insturksi itu terlaksana lambat, terhambat, atau tidak jalan sama sekali. Kita mengamati Instruksi Presiden untuk mempercepat penuntasan kasus mafia hukum dan mafia pajak termasuk masalah penyelesaian Kasus Bank Century yang setelah berbulan-bulan tidak kunjung selesai, bahkan rasanya semakin jauh dari kenyataan penyelesaian. Demikian juga dengan Instruksi Presiden yang berkenaan dengan kasus Gayus Tambunan. Di tingkat kementerian juga demikian halnya, timbul instruksi menteri anu dan anu lainnya, tetapi pelaksanaannya ternyata ditunggu tidak kunjung muncul dan lama-lama kabur menghilang dari perhatian pelaksana yaitu penerima instruksi. Ambil contoh instruksi tiga menteri yang formalnya disebut Surat Keputusan Bersama tentang meningkatkan keserasian dan toleransi agama. Setelah bertahun-tahun SKB Tiga Menteri ini oleh sebagian kelompok masyarakat tidak diindahkan dan oleh sebab itu SKB itu tinggal semacam dekorasi Pancasila. Dan banyak lagi instruksi tingkat tinggi yang bermunculan tetapi tidak jalan dan akhirnya basi di pandangan masyarakat. Tulisan ini mengkaji hal tidak jalannya instruksi-instruksi dengan mengambil kasus-kasus yang pernah ada. Kajian suatu kasus instruksi memang sulit karena dibutuhkan penjelasan instruksi itu yang sangat cermat, dan diperlukan beberapa kasus untuk dapat dianggap representasi empiris. Namun walaupun ada kekurangan dalam pengkajian kasus, upaya ini masih mengandung manfaat pencerahan. Kajian ini dimulai dengan suatu praduga bahwa untuk berjalannya suatu instruksi diperlukan elemen-elemen dasar yang harus dipenuhi, dan bahwa banyak diantara instruksi-instruksi yang berada sekarang di masyarakat ternyata kurang memenuhi persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk dapat mewujudkan terlaksananya instruksi itu. Hal semacam ini dianggap sebagai inefisiensi social, dan harus dihindari. Menemukan elemen-elemen yang mempengaruhi efektifitas suatu instruksi dipandang sangat perlu dari segi manajemen dengan tujuan agar sejak awal dapat diprediksi kemungkinan berhasilnya suatu instruksi sesuai dengan yang diharapkan. Elemen-elemen dasar itu meliputi : (1) posisi pemberi instruksi, (2) sikap penerima tugas, (3) relevansi instruksi, (4) kejelasan instruksi, dan (5) dukungan stakehoders.