Abstrak
Yodisasi garam untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kurang yodium (GAKY) belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan faktor teknis yodisasi dan distribusi garam beryodium. Kadar yodium di dalam garam beryodium yang bervariasi dan penurunan kadar yodium selama distribusi, berpengaruh besar terhadap upaya menurunkan prevalensi GAKY. Di dalam penelitian ini dibuat prototipe alat yodisasi garam berskala kecil yang dapat menghasilkan garam beryodium yang memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI. Analisis ekonomi menunjukkan dengan modal pinjaman Rp. 8.000.000 dan produksi garam beryodium 260 kg per hari diperoleh laba lebih dari Rp. 1.000.000 per bulan, sehingga titik impas dapat dicapai pada awal tahun kedua sejak mulai produksi.