Abstrak
Penelitian ini berfokus pada hubungan antara nilai budaya individualisme-kolektivisme dan gaya penyelesaian konflik serta gambaran kedua variabel tersebut pada karyawan BUMN Z cabang Semarang dan Surabaya. Penelitian ini digolongkan kedalam penelitian kuantitatif dengan desain ex post facto (field study) dimana peneliti tidak mengontrol langsung variabel bebasnya karena sudah termanifestasi dalam partisipan. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu nilai budaya individualisme-kolektivisme yang dikemukakan oleh Hoftstede dan Hoftstede (2005) dan gaya penyelesaian konflik yang merujuk pada teori Willmot dan Hocker (2001). Responden dalam penelitian ini terdiri dari 154 karyawan BUMN Z cabang Semarang dan Surabaya.Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode analisis korelasi pearson dan deskriptif statistik. Dari hasil analisis statistik, disimpulkan bahwa : 1) terdapat hubungan positif antara nilai budaya individualisme-kolektivisme dan gaya penyelesaian konflik pada suku jawa; 2) gaya penyelesaian konflik yang dipilih adalah gaya penyelesaian konflik model aktif; 3) nilai budaya yang dipegang oleh Suku jawa adalah individualisme. Hasil penelitian menyarankan bahwa dalam melakukan intervensi, perusahaan sebaiknya melakukan pendekatan individualis. selain itu, perusahaan sebaiknya menggunakan cara terbuka dalam menyelesaikan konflik.