Abstrak
Globalisasi-konvergensi. Di seluruh dunia, pergerakan ke arah konvergensi satu standar akuntansi yang berlaku secara global terus berkembang. International Financial Reporting Standars (IFRS) kelihatannya mengungguli United State Generally Accepted Accounting Principles (U.S GAAP). Uni Eropa telah mengadopsi IFRS tersebut berlaku untuk perusahaan terbuka sejak tahun 2005. Sedangkan Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat berencana untuk memberlakukan IFRS tersebut tahun 2014. Beberapa negara lain sudah mengadopsi IFRS dan berencana untuk melakukan hal yang sama. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanagkan untuk menyelesaikan konvergensi IFRS pada tahun 2012. Korporasi sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapi konvergensi yang tidak dapat dihindarkan tersebut. Waktu yang tersedia sudah terbatas untuk melakukan hal tersebut menyangkut sumber daya manusia, sistem dan proses bisnis yang ada di perusahaan. Oleh karena itu, konvergensi ini menyangkut keseluruhan opersioanl perusahaan. Kata kunci kesuksesan dari konvergensi tersebut terkait dengan adanya pemahaman terhadap urgensi dari hal tersebut pada tingkat manajemen puncak perusahaan. Konvergensi ini bukan hanya menyangkut bidang pelaporan keuangan perusahaan, tetapi juga menyangkut selutuh aktifitas operasi. Pelaporan keuangan hanya merupakan muara dari seluruh transaksi yang dilakukan pada tingkat operasional perusahaan. Penyiapan sumber daya manusia untuk melakukan konvergensi IFRS membutuhkan proses yang panjang termasuk perubahan pemahaman dari rule base-based accounting menjadi principles-based accounting. Sejalan dengan hal tersebut, sistem pelaporan yang digunakan selama ini juga akan membutuhkan perubahan untuk menyesuaikandengan konvergensi tersebut. Semua perubahan tersebut tidak bisa dipisahkan dari pendanaan yang harus tersedia. Untuk itu, pemahaman dan tindakan dari manajemen puncak (tone of the top) sangat berperan penting dalam konvergensi ini.