Abstrak
Telah dilakukan analisis terhadap karakteristik rumah tangga dari data penelitian tentang Metode kualitatif untuk menggambarkan perubahan konsumsi secara kuantitatif di dua desa tertinggal di Kabupaten Boyolali. Analisis ini bertujuan untuk mencari karakteristik rumah tangga rawan pangan untuk pemantauan konsumsi dalam PWS-PG (Pemantauan Wilayah Setempat Pangan dan Gizi). Sampel adalah rumah tangga (RMT) dengan keadaan sosial ekonomi rendah atau miskin. Sampel dipilih oleh pamong desa dan kepada dusun secara purposive sebanyak 50 rumah tangga di masing-masing desa. Jumlah sampel seluruhnya adalah 100 rumah tangga. Data yang dikumpulkan yaitu data konsumsi pangan dan sosial ekonomi keluarga meliputi jumlah anggota rumah tangga, mata pencaharian, tingkat pendidikan kepada keluarga, keadaan perumahan, dan pemilikan barang berharga. Hasil penelitian menunjukaan bahwa dari 100 RMT yang diamati 64 RMT diantaranya mengalami penurunan konsumsi pada musim paceklik, dengan karakteristik yaitu 79 RMT (79%) mempunyai anggota rumah tangga lebih dari 4 orang, 48 RMT (48%) dengan pendidikan KK kurang dari 6 tahun, 78 RMT (78%) dengan keadaan perumahan sedang (dinding papan dan lantai tanah) dan 52 RMT (52%) tidak memiliki barang berharga. Hasil analisis T-test Proporsi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara perubahan konsumsi energi dengan jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan kepala keluarga, keadaan perumahan dan pemilikan barang berharga. Pemilihan 10 KK sampel untuk pemantauam konsumsi pangan delam PWS-PG di tingkat dusun, tetap dapat dilakukan dengan kriteria yang sudah ada yaitu pemilikan lahan sempit dan pekerjaan tidak tetap.