Abstrak
ABSTRAK BISMARA FITRIANI. NIM: 0501057085. Resepasi Pembaca Terhadap Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburahman El Shirazy Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran Sastra Di SMA: Suatu Pendekatan Resepsi Sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi pembaca terhadap novel Ayat-Ayat Cinta karangan Habiburrahman El Shirazy. Selain itu. Penelitian ini juga untuk memberikan salah satu alternative dalam pembelajaran apresiasi sastra di SMA. Obyek penelitian ini adalah dokumen mengenai resepsi pembaca terhadap noven novel Ayat Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Dokumen ini diteliti dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk dianalisis dengan studi perpustakaan. Adapun fokus penelitian adalah enam kriteria dalam menilai karya sastra yaitu : 1) kriteria Pembaharuan (inovasi), 2) kepaduan (koherensi), 3) Kerumitan (kompleksitas), 4) keaslian (orisinalitas), 5) kematangan (berwawasan atau intelektualitas), 6) kedalaman (eksploratif). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah membaca keseluruhan dokumen, mengklasifikasi, mengidentifikasi kalimat/ paragraph, menginterpretasi data, serta menarik kesimpulan. Sementara Instrumen penelitan adalah peneliti sendiri dibantu tabel analisis. Berdasarkan hasil penelitian ternyata kriteria penilaian karya sastra yang muncul lebih banyak adalah kriteria kematangan (berwawasan atau intelektualitas), menyusul kriteria kedalaman (orisalitas) dan kriteria pembaharuan (inovasi). Ini berarti, bahwa pada saat munculnya novel Ayat-Ayat Cinta (dekade 2000 ? an), horizon pembaca terhadap karya sastra dipengaruhi oleh kriteria kematangan dan kriteria kedalaman serta kritreria pembaharuan. Dalam dokumen resepsi pembaca terhadap novel Ayat Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ditemukan kriteria kematangan (berwawasan dan intelektualiras) sebanyak 41 resepsi atau 28 % terbagi atas 36 pernyataan yang menunjukkan resepsi positif dan 4 pernyataan yang menunjukkan resepsi negatif. Kriteria kedalaman sebanyak 38 resepsi atau 26 % terbagi atas 32 pernyataan yang menunjukkan resepsi positif dan 6 pernyataan yang meresepsi negatif. Kriteria kepaduan (koherensi) sebanyak 18 resepsi atau 13 % dari kedelapan belas resepsi tersebut menunjukkan pernyataan positif. Kriteria pembaharuan (inovasi) sebanyak 25 resepsi atau 17 % dari keduapuluh lima pernyataan tersebut menunjukkan resepsi positif. Kriteria keaslian (orisinalitas) sebanyak 12 resepsi atau 8 % dan keduabelas pernyaataan itu menunjukkan resepsi positif. Dan terdapat pula resepsi yang mengandung dua atau lebih criteria penilaian. Implikasi penelitian ini bagi pembelajaran sastra di SMA yaitu guru dapat mengajarkan kepada siswa mengenai cara meresepsi karya sastra dan menilai karya sastra dari resepsi pembaca. Sebelum memberikan materi ini alangkah baiknya jika guru membaca dan mencermati dengan sungguh-sungguh karya sastra yang akan diresepsi. Apakah karya sastra itu baik atau tidak untuk dijadikan alternative pada pembelajaran apresiasi sastra. Kajian dalam penelitian ini dapat membantu guru untuk mengukur seberapa jauh horizon harapan siswa diharapkan pemahaman guru terhadap criteria penilaian karya sastra bagi pembaca dapat membantu siswa memperlebar horizon harapannya pada kriteria penilain karya sastra yang lain.