Abstrak
ABSTRAK
NUR INAYAH, 020105020
KALIMAT BEROBJEK DAN KALIMAT BERPELENGKAP DALAM KUMPULAN CERPEN SANG AKTRIS KARYA SORI SIREGAR SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Skripsi, Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2007.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kalimat berobjek dan berpelengkap dalam bahasa Indonesia pada kumpulan cerpen ?Sang Aktris? karya Sori Siregar. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2006 sampai dengan oktober 2007.
Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah kalimat berobjek dan kalimat berpelengkap dalam bahasa Indonesia. Sedangkan objek penelitian adalah wacana tulis yang berbentuk kalimat dalam kumpulan cerpen Sang Aktris karya Sori Siregar.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka didapat 16 cerpen dalam kumpulan cerpen ?Sang Aktris? karya Sori Siregar. Dari 16 cerpen tersebut ditemukan 142 paragraf yang menggunakan kalimat berobjek dan 44 paragraf yang menggunakan kalimat berpelengkap. Hal ini berarti, dalam penelitian ini jumlah penggunaan kalimat berobjek lebih banyak daripada penggunaan kalimat berpelengkap. Dalam kumpulan cerpen tersebut menggunakan bentuk objek yang berkategori nomina paling banyak dengan persentase 52.81 %, dan bentuk objek yang berkategori frase nominal dengan persentase 47.19 %. Adapun kalimat berpelengkap yang digunakan dalam kumpulan cerpen Sang Aktris karya Sori Siregar menggunakan bentuk pelengkap berkategori nomina paling banyak dengan persentase 61.1 %, urutan berikutnya bentuk pelengkap yang berkategori adjektiva dengan persentase 22.2 %, dan bentuk pelengkap yang berkategori verba dengan 16.7 %. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kalimat berobjek yang digunakan dalam kumpulan cerpen Sang Aktris karya Sori Siregar menggunakan struktur kalimat yang berpola S-P-O-K paling banyak dengan persentase 44.38%, urutan kedua yang berpola S-P-O dengan persentase 33.15%, urutan ketiga yang berpola K-S-P-O dengan persentase 11.80%. dan urutan keempat yang berpola K-S-P-O-K dengan persentase 10.67%. Struktur kalimat yang digunakan dalam kalimat berpelengkap yang berpola S-P-Pel-K yang paling banyak dengan persentase 58.3%, urutan kedua yang berpola S-P-Pel dengan persentase 33.3%, urutan ketiga yang berpola K-S-P-Pel dengan persentase 5.6%, dan urutan keempat yang berpola K-S-P-Pel-K dengan persentase 2.8%.