Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara kemampuan operasi bilangan pecahan dengan hasil belajar IPA terpadu siswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ? Terdapat hubungan antara kemampuan operasi bilangan pecahan dengan hasil belajar IPA terpadu siswa?. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IX (sembilan) SMP Negeri 218 Jakarta pada semester genap tahun pelajaran 2007-2008, sampel diambil secara acak sederhana (simple random sampling) dengan mengambil 40 siswa dari 75 siswa yang berasal dari kelas IX1 dan IX2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik korelasi. Variabel bebas (X) adalah kemampuan operasi bilangan pecahan dan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA terpadu pada pokok bahasan listrik dinamis. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan operasi bilangan pecahan dan tes hasil belajar IPA Terpadu. Tes kemampuan operasi bilangan pecahan berjumlah 19 item sedangkan tes hasil belajar IPA Terpadu berjumlah 20 item dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan. Data kemudian dianalisis terlebih dahulu dengan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan uji lilliefors, kemudian uji linieritas dan uji keberartian regresi dengan menggunakan analisis varians (ANAVA). Dari hasil pengujian normalitas untuk variabel bebas didapat Lhitung = 0,135 < 0,140 = Ltabel dan untuk variabel terikat didapat Lhitung = 0,125 < 0,140 = Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sample berdistribusi normal. Hasil perhitungan regresi linier diperoleh, Ŷ = 6,804 + 0,606 X, Uji linearitas diperoleh Fhitung = 0,478 < 2,13 = F(0,95)(14,24), sehingga model regresi adalah linier, artinya terdapat hubungan yang linier dari kedua variabel. Uji keberartian regresi diperoleh Fhitung = 64,324 > 4,10 = F(0,95)(1,38), berarti model regresi signifikan. Koefisien korelasi variabel X dan Y yang dihitung dengan analisis korelasi product moment, sehingga memperoleh rxy = 0,793. Selanjutnya menghitung keberartian korelasi dengan menggunakan uji t, dari rxy = 0,793 didapat thitung sebesar 13,175 sedangkan t (1-½α)(n-2) dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 2,024. Hal ini berarti H0 ditolak maka terdapat hubungan antara kemampuan operasi bilangan pecahan dengan hasil belajar IPA terpadu siswa. Koefisien determinasi r2 diperoleh sebesar 0,629, hal ini berarti kemampuan operasi bilangan pecahan memberikan kontribusi sebesar 62,9% terhadap hasil belajar IPA terpadu siswa.