Abstrak
Film Perempuan Berkalung Sorban karya Hanung Bramantyo berasal dari novel Abidah el Khalieqy dengan judul yang sama. Tokoh utama dalam film ini adalah Anissa, dalam kesehariannya mengalami berbagai tindakan diskriminasi di dalam lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Para pelaku dalam praktek diskriminasi itu, mengatasnamakan ?ajaran agama Islam? sebagai alat untuk memenjarakan kaum perempuan dari kemerdekaan untuk dirinya sendiri. Karena itu, penulis mengangkat film ini untuk penelitian mengenai konstruksi diskriminasi yang terjadi terhadap muslimah. Dan bagaimana konsep pemahaman ajaran Islam yang dipraktekkan dalam film tersebut. Landasan teori dalam penelitian ini menggunakan Teori Media Massa dan Konstruksi Realitas yang dipelopori Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Teori tersebut sesuai dengan penelitian ini yang menggunakan media massa yaitu film sebagai objek penelitian. Film adalah sebuah realitas yang dibangun secara subjektif sesuai ciptaan sutradara. Media sebagai agen yang memiliki kekuasan karena informasinya, hanya informasi yang dianggap paling penting yang kemudian diteruskan kepada khalayaknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis isi kualitatif, karena untuk membedah isi film diperlukan suatu analisis mendalam dan juga karena penelitian ini bersifat subjektif. Peneliti menganalisis isi film yaitu teks¬teks dan gambar yang akan diteliti yaitu hanya pada tindakan diskriminasi terhadap muslimah dan mengetahui konsep ajaran Islam yang dipraktekkan dalam film Perempuan Berkalung Sorban. Kemudian, peneliti memaparkan hasil penelitian ke dalam jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini, dalam film Perempuan Berkalung Sorban terjadi tindakan diskriminasi terhadap muslimah, yang dilakukan oleh oknum-oknum yang memiliki pengetahuan ajaran agama Islam yang konservatif. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi sangat penting, supaya umat Islam sadar bahwa Islam sebenarnya sangat melindungi perempuan, memberikan perempuan ruang untuk berkarya tidak hanya sekedar menjadi isteri saja tetapi bisa menjadi sebagai panutan baik dalam keluarga maupun masyarakat.