Abstrak
Permasalahan yang dihadapi adalah adanya tuntutan dari program pengajaran KTSP untuk mata pelajaran fisika, yang mana mata pelajaran fisika di SMA dikembangkan dengan mengacu pada pengembangan fisika yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu mengembangkan observasi dan eksperimentasi. Kemampuan observasi dan eksperimentasi ini lebih ditekankan pada melatih kemampuan berpikir dan bernalar eksperimental yang mencakup tata laksana percobaan dengan mengenal peralatan yang digunakan dalam pengukuran. Oleh karena itu pada pelajaran fisika diperlukan adanya praktek langsung (eksperimen) dan tak langsung (demonstrasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara hasil belajar fisika yang menggunakan metoda eksperimen dan metoda demonstrasi. Metoda penelitian adalah menggunakan metoda eksperimen dan metoda demonstrasi. Populasi penilaian ini adalah 80 orang siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Cikupa yang terdiri dari 40 siswa kelas XI IPA-2 dan 40 siswa kelas XI IPA-3. Instrumen penilaian menggunakan uji validitas koefisien korelasi birserial dan uji Homogenitas, Uji Normalitas dan uji chi-kuadrat. Hasil analasisi deskripsi menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika yang menggunakan metoda eksperimen dan metoda demonstrasi, rerata dari kelompok eksperimen dan kelompok demonstrasi adalah 63,46 dan 58,4; normalitas kelas eksperimen Lhitung = 0,9916 > Ltabel = 0,886 sedangkan normalitas kelas demonstrasi Lhitung = 0,9951 > Ltabel = 0,866; homogenitas kelas eksperimen dan demonstrasi Fhitung = 1,06 < Ftabel = 1,69 dan X2hitung = 4,26 < X2tabel = 5,991. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil belajar fisika yang menggunakan metoda eksperimen dan metoda demonstrasi di kelas XI IPA SMA Negri 1 Cikupa. Manfaat dari penelitian adalah dapat mengetahui perbedaan hasil belajar fisika dengan menggunakan metoda eksperimen dan hasil belajar fisika dengan menggunakan metoda demonstrasi.